Medan (buseronline.com) – Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Runggun Setia Budi Medan menggelar Ibadah Malam Natal dengan tema “Juru Selamat yang Dijanjikan Allah”, Selasa (24/12/2024) malam. Acara ini berlangsung khidmat dan penuh sukacita, ditandai dengan penyalaan lilin.
Prosesi penyalaan lilin dipimpin Pdt John Terkelin Ginting sebagai pengkhotbah, Ketua BPMR Pt Tama Sena Tarigan, Ketua Panitia PHBG Dami Sembiring, Ketua Saitun Siti Aminah Pinem, Ketua Mamre Edi Ulina Ginting, Ketua Moria Herlina Ginting, Ketua Permata Rivaldy Sembiring, Ketua KA/KR Runggun Bernita Trayes Sembiring, serta Ketua Panitia Pembangunan Setia Dharma Sebayang.
Pdt John Terkelin Ginting membawakan firman Tuhan yang didasarkan pada Matius 1:1-17, membahas tentang silsilah Yesus Kristus sebagai penggenapan janji Allah kepada umat-Nya.
“Natal mengingatkan kita akan kasih setia Tuhan yang tak pernah gagal. Hari ini, kita merayakan kelahiran Sang Juru Selamat yang telah dijanjikan,” ujarnya.
Rangkaian acara juga dimeriahkan dengan penampilan paduan suara dari berbagai kelompok, seperti Koor Serayan Tuhan, Panitia Hari Besar Gereja, Moria, Mamre, Permata, Saitun, dan KAKR. Lagu-lagu Natal yang dibawakan menambah kehangatan suasana, menggugah jemaat untuk memuji dan menyembah Tuhan.
Dalam sambutannya, Pt Tama Sena Tarigan, mewakili BPMR GBKP Setia Budi Medan, menyampaikan ucapan Selamat Natal kepada seluruh jemaat. “Semoga Natal ini membawa kebahagiaan sejati, menguatkan hubungan kita dengan Tuhan, serta memotivasi kita untuk melakukan kebaikan bagi sesama,” katanya.
Ia juga mengajak jemaat untuk semakin dewasa dalam menerima perbedaan. “Kita diciptakan berbeda, namun dalam keberbedaan itu, kita semua adalah bagian dari tubuh Kristus. Mari kita terus semangat dan kompak dalam setiap pelayanan,” tambahnya.
Ketua Panitia PHBG, Dami Sembiring, juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan acara tersebut. Ia menegaskan pentingnya semangat kebersamaan dalam perayaan Natal ini, yang diharapkan dapat mempererat hubungan antar jemaat serta menguatkan iman dan pelayanan kepada Tuhan.
Ibadah ditutup dengan doa syafaat dan penyalaan lilin sebagai simbol terang Kristus yang datang ke dunia. Suasana khidmat dan penuh sukacita mengiringi seluruh rangkaian acara hingga selesai. (P2)