25 C
Medan
Jumat, Desember 27, 2024

Hasil Surveilans Kualitas Air Minum Rumah Tangga 2023 Diluncurkan Kemenkes

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meluncurkan hasil Surveilans Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKMRT) Tahun 2023 pada Jumat.

Surveilans ini dilakukan untuk menilai kondisi air minum rumah tangga di Indonesia, sekaligus menyosialisasikan temuan penting kepada berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, akademisi, dan para ahli, sebagai acuan pembangunan sistem air minum dan sanitasi yang lebih baik.

Wakil Menteri Kesehatan, Prof Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan bahwa surveilans tahun 2023 menunjukkan peningkatan signifikan pada kualitas air minum yang aman dikonsumsi.

Namun, tantangan tetap ada, terutama karena sebagian besar masyarakat masih mengandalkan air isi ulang, yang menurut surveilans, sering kali tercemar bakteri seperti E coli.

“Di Jakarta, kebutuhan air mencapai 50 juta meter kubik, tetapi suplai hanya sekitar 30 juta meter kubik. Kekurangan ini dipenuhi oleh air isi ulang yang sebagian besar tidak memenuhi standar kesehatan,” ujar Prof Dante.

Ia juga menyoroti pentingnya air minum yang aman untuk mencegah wabah penyakit. Prof Dante mengingatkan peristiwa wabah kolera di Distrik Soho, London, pada 1854, yang berhasil diatasi setelah sumber air tercemar ditutup. “Ini menjadi pelajaran penting bahwa air minum yang aman adalah kunci melindungi masyarakat dari penyakit,” tegasnya.

Untuk mengatasi tantangan akses air minum yang aman, Prof Dante menekankan tiga strategi utama:

1. Kolaborasi Lintas Sektor: Penguatan kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan.

2. Pemanfaatan Data SKMRT: Pemerintah daerah diharapkan menggunakan hasil surveilans ini untuk menyusun kebijakan berbasis data, sesuai dengan karakteristik geografis dan kebutuhan masyarakat di wilayah masing-masing.

3. Edukasi Masyarakat: Peningkatan kesadaran masyarakat untuk memilih air minum dari sumber yang terpercaya dan telah mendapat izin resmi dari pihak berwenang.

Prof Dante juga menegaskan pentingnya koordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta kementerian/lembaga terkait untuk mencegah pencemaran lebih lanjut.

Surveilans Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKMRT) tahun ini mencakup 334 kabupaten/kota di Indonesia, melibatkan 4.524 puskesmas, dan tenaga sanitarian yang bekerja langsung di lapangan. Surveilans dilakukan pada hulu (penyedia air minum) dan hilir (rumah tangga) untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang kondisi air minum.

Direktur Penyehatan Lingkungan, Anas Ma’ruf, menyatakan bahwa hasil surveilans ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan kualitas air minum dan sanitasi di Indonesia. “Kami berharap hasil ini menjadi pedoman bagi stakeholder dalam menyediakan air minum yang aman dan layak untuk masyarakat,” ujarnya.

Prof Dante juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam SKMRT 2023. “Kami berterima kasih kepada tenaga sanitasi lingkungan, akademisi, dan para ahli yang telah bekerja keras untuk menghasilkan data ini. Harapannya, data ini dapat digunakan sebagai dasar memperbaiki akses air minum di Indonesia,” tutupnya. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru