Medan (buseronline.com) – Ibadah Natal kedua di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Runggun Setia Budi, Klasis Medan Kampung Lalang, berlangsung khidmat, Kamis (26/12/2024). Dalam kesempatan tersebut, 18 orang menerima pembaptisan dan naik sidi yang dipimpin Pdt John Terkelin Ginting MA MTh.
Prosesi baptisan dan naik sidi diawali dengan khotbah yang disampaikan Pdt John Terkelin Ginting. Ia mengutip nats Alkitab dari Lukas 2:15-20, yang mengisahkan pengalaman para gembala setelah menerima kabar kelahiran Yesus dari malaikat. Dalam khotbahnya, Pdt John menyampaikan makna mendalam dari baptisan dan naik sidi dalam kehidupan umat percaya.
Pdt John menjelaskan bahwa naik sidi adalah pernyataan kedewasaan iman. Melalui sidi, seseorang secara resmi mengikrarkan iman kepada Yesus Kristus, mengambil bagian dalam tanggung jawab gerejawi, dan berkomitmen untuk menjalani hidup sesuai dengan firman Tuhan.
Menurutnya, baptisan merupakan tanda perjanjian Allah dengan umat-Nya. Baptisan melambangkan penghapusan dosa, kelahiran baru dalam Kristus, dan penerimaan seseorang ke dalam persekutuan gereja.
Dalam pesan khususnya kepada 15 peserta naik sidi, Pdt John Terkelin Ginting menyampaikan harapan besar agar mereka terus bertumbuh dalam iman dan menjadi saksi Kristus dalam kehidupan sehari-hari.
Ia menegaskan bahwa penerimaan sidi bukan sekadar seremonial, melainkan awal dari tanggung jawab baru sebagai orang percaya. “Saya berharap kalian yang telah naik sidi semakin teguh dalam iman, setia dalam pelayanan, dan menjadi teladan di tengah keluarga, gereja, dan masyarakat,” ujar Pdt John.
Pdt John juga mengingatkan agar para peserta aktif berperan dalam kegiatan gerejawi, menjaga hubungan yang erat dengan Tuhan melalui doa, pembacaan Alkitab, dan persekutuan. “Jadilah terang dan garam dunia, sebagaimana Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk membawa kasih, kebenaran, dan damai di mana pun kalian berada,” tambahnya.
Harapan ini disampaikan dengan keyakinan bahwa iman yang dewasa dan hidup yang berintegritas akan membawa dampak positif bagi gereja dan lingkungan sekitar. Ia juga mendorong para peserta untuk tidak ragu melibatkan diri dalam pelayanan gereja sebagai wujud nyata komitmen mereka.
Ibadah ini dihadiri oleh jemaat gereja dan keluarga para peserta baptisan serta penerimaan sidi. Suasana haru dan sukacita terlihat dari wajah para peserta dan keluarga yang menyaksikan momen bersejarah ini. (P2)
