Pekalongan (buseronline.com) – Museum Batik Pekalongan mencatat pencapaian luar biasa pada 2024 dengan total kunjungan mencapai 48 ribu orang. Jumlah ini jauh melampaui target yang ditetapkan sebesar 28 ribu kunjungan.
Kepala Museum Batik Pekalongan, Nurhayati Sinaga, menyampaikan bahwa capaian ini turut berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang awalnya ditargetkan sebesar Rp150 juta, namun berhasil melampaui angka tersebut hingga mencapai Rp200 juta.
“Kenaikan signifikan ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak. Selain dari Museum Batik sendiri, dukungan Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di sekolah-sekolah sangat membantu meningkatkan kunjungan, terutama dari kalangan pelajar yang ingin belajar membatik,” ujar Nurhayati, Senin.
Menurut Nurhayati, promosi melalui media sosial, kolaborasi dengan influencer, lembaga pendidikan, komunitas, penulis buku, dan tokoh batik juga menjadi faktor pendukung utama. “Kolaborasi ini sangat membantu kami mengatasi keterbatasan dan menarik lebih banyak minat masyarakat untuk mengenal batik lebih dalam,” tambahnya.
Museum Batik Pekalongan juga memperkaya koleksinya dengan 15 lembar kain batik baru. Nurhayati berharap langkah ini dapat meningkatkan daya tarik museum pada tahun-tahun mendatang.
“Kami optimis jumlah pengunjung akan terus meningkat. Dengan kolaborasi yang semakin erat, Museum Batik Pekalongan dapat terus menjadi pusat edukasi dan pelestarian batik bagi masyarakat,” pungkasnya.
Salah satu pengunjung, Rania, mengaku puas dengan kunjungannya ke museum. “Senang sekali, apalagi bisa belajar membatik langsung dan membawa pulang hasilnya sebagai oleh-oleh,” ujarnya.
Museum Batik Pekalongan kini semakin menunjukkan perannya sebagai destinasi edukasi dan wisata budaya yang diminati masyarakat, sekaligus menjadi bagian penting dalam melestarikan warisan budaya nusantara. (R)