Lebak (buseronline.com) – Gerakan Mandalawangi Peduli mengadakan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis bagi warga adat Baduy Dalam dan Baduy Luar di Binong Raya, Kecamatan Bojong Manik, Kabupaten Lebak, Banten, pada Selasa.
Program ini bertujuan meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat adat yang selama ini terbatas mendapatkan fasilitas kesehatan.
Acara tersebut dihadiri oleh ratusan warga Baduy dan sekitarnya. Sebagian besar pasien terdeteksi menderita penyakit seperti gatal kulit, cacingan, bronkitis, demam, mual, dan sakit kepala.
Menurut dr Munang Tampubolon, faktor lingkungan tempat tinggal dan aturan adat yang melarang penggunaan sabun saat mandi menjadi penyebab utama masalah kesehatan ini.
“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kebersihan tubuh agar penyakit dapat dicegah di masa depan,” ujar dr Munang.
Ayah Mursid, salah satu tokoh masyarakat Baduy Dalam, menyampaikan bahwa masyarakat adat kesulitan mengakses layanan kesehatan. Jarak ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan aturan adat menjadi kendala utama.
Kepala Dinas Kesehatan Lebak, Budhi Mulyanto, menjelaskan bahwa upaya memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat adat memerlukan pendekatan khusus. Akses lokasi yang sulit dan minimnya transportasi menjadi tantangan bagi petugas kesehatan yang bertugas.
“Secara jarak mungkin tidak terlalu jauh, tetapi fasilitas transportasi tidak tersedia atau tidak bisa digunakan karena aturan adat. Hal ini membuat layanan kesehatan menjadi terbatas,” ungkap Budhi.
Selain itu, rendahnya cakupan jaminan kesehatan di masyarakat Baduy juga menjadi perhatian. Dari 13 ribu penduduk, hanya sekitar 30 persen yang terdaftar sebagai penerima jaminan kesehatan, karena baru 9 ribu warga memiliki KTP.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, memberikan apresiasi kepada Mandalawangi Peduli atas upayanya membantu masyarakat adat Baduy.
“Kemenkes sangat mendukung kegiatan seperti ini. Ini sejalan dengan tujuan kita bersama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, termasuk komunitas adat terpencil,” kata Kunta.
Ketua Mandalawangi Peduli, Rahmi Hidayati, menyatakan bahwa gerakan ini berkomitmen untuk terus mendukung kesehatan masyarakat adat melalui program yang lebih terencana.
“Kami berharap pemerintah turut memberikan perhatian khusus kepada masyarakat adat seperti Baduy agar akses kesehatan menjadi lebih baik,” ujar Rahmi.
Dengan adanya program seperti ini, Mandalawangi Peduli berharap kesehatan masyarakat adat dapat terus meningkat, sekaligus memberikan perhatian lebih terhadap kebutuhan khusus masyarakat adat di berbagai wilayah. (R)