Jakarta (buseronline.com) – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkap keberhasilan Polri dalam menangkap sejumlah buronan kelas kakap selama tahun 2024.
Dalam Rilis Akhir Tahun yang digelar, Selasa (31/12/2024), Kapolri menyatakan bahwa 10 buronan Indonesia berhasil dipulangkan dari luar negeri, termasuk beberapa buronan high-profile.
Salah satu buronan yang berhasil ditangkap adalah inisial SZ, warga negara China yang menjadi aktor intelektual dalam kasus penipuan online.
Kejahatannya merugikan lebih dari 800 warga negara Indonesia. SZ ditangkap di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, melalui kerja sama police-to-police antara Divhubinter Polri, Direktorat Siber Polri, dan NCB Interpol.
SZ diketahui menggunakan korban perdagangan manusia sebagai pelaku penipuan online. Ia dipulangkan ke Indonesia pada 27 Juni 2024.
Selain SZ, dua buronan lain inisial Li dan AH, yang juga terlibat dalam perdagangan manusia, ditangkap di Abu Dhabi.
Keberhasilan lainnya adalah penangkapan inisial RN, buronan narkoba asal jaringan Hydra, di Bangkok, Thailand. RN merupakan dalang di balik laboratorium narkoba di Bali yang dibongkar pada Mei 2024.
Polisi mengungkap bahwa RN sering memanfaatkan turis asing untuk membangun laboratorium narkoba di wilayah Bali.
Setelah penggerebekan, RN melarikan diri ke Thailand sebelum akhirnya ditangkap oleh Polri bekerja sama dengan otoritas Thailand.
Selain itu, Polri juga menangkap inisial CT, buronan asal Thailand yang terlibat kasus narkotika dan pembunuhan.
CT, yang juga dikenal sebagai Sia Paeng Nanod, melarikan diri selama tujuh bulan sebelum akhirnya ditangkap di Indonesia. Ia merupakan salah satu buronan dengan status red notice dari Interpol.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit menegaskan bahwa keberhasilan Polri menangkap buronan internasional ini menunjukkan komitmen kuat dalam menangani kejahatan lintas negara.
“Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri, untuk menghadirkan keadilan,” ujarnya.
Polri berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama internasional dalam memberantas kejahatan transnasional yang merugikan masyarakat. (R)