Jakarta (buseronline.com) – Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo mengungkap keberhasilan Polri dalam penanggulangan terorisme sepanjang tahun 2023 hingga 2024.
Dalam paparan kinerja Polri di Rupatama, Jakarta Selatan, Jenderal Polisi Sigit menegaskan bahwa langkah proaktif Polri melalui pendekatan Preventive Strike berhasil mencegah aksi terorisme, dengan total 196 tersangka yang berhasil diamankan.
“Langkah ini menghasilkan zero attack sepanjang tahun 2023 hingga 2024. Para pelaku berhasil diamankan sebelum sempat melaksanakan aksinya,” ungkap Kapolri dalam konferensi pers, Selasa.
Kapolri juga mengungkapkan bahwa menurut Global Terrorism Index (GTI) 2024, Indonesia berada di peringkat ke-31 dari 163 negara, tergolong sebagai negara dengan dampak terorisme kategori menengah (medium impacted).
“Terorisme dan radikalisme masih menjadi masalah global yang membutuhkan kerja sama lintas negara. Polri terus berupaya menjaga keamanan dengan kombinasi pendekatan keras dan lunak,” jelas Jenderal Sigit.
Polri turut berfokus pada program deradikalisasi terhadap mantan narapidana terorisme (Napiter) dan keluarganya. Sepanjang 2024, sebanyak 8.118 Napiter dan keluarganya telah mengikuti program deradikalisasi.
Salah satu capaian besar adalah pembubaran kelompok Jamaah Islamiyah (JI) yang dilaksanakan pada 21 Desember 2024 di Surakarta, Jawa Tengah.
“Kegiatan ini dihadiri oleh 1.315 eks anggota Jamaah Islamiyah, yang menjadi bagian dari upaya menciptakan masyarakat bebas dari ideologi menyimpang,” tambah Kapolri.
Polri juga terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri. Hingga saat ini, Polri telah menjalin kerja sama dengan 11 instansi internasional dan 6 kementerian/lembaga dalam negeri untuk mendukung penegakan hukum terhadap terorisme.
“Kerja sama ini menjadi kunci dalam menciptakan sistem keamanan yang kokoh dan efektif di tengah ancaman global,” ujar Jenderal Sigit.
Kapolri menegaskan bahwa Polri tetap berkomitmen menjaga stabilitas keamanan nasional melalui sinergi, inovasi, dan pendekatan yang humanis.
“Kami akan terus meningkatkan langkah pencegahan dan deradikalisasi agar Indonesia semakin aman dan damai,” tutupnya. (R)