Jakarta (buseronline.com) – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyambut dukungan dari United Nations Population Fund (UNFPA) dalam memperkuat program kesehatan reproduksi di satuan pendidikan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, saat menerima kunjungan Representative UNFPA, Hassan Mohtashami, pada Jumat, di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Abdul Mu’ti menegaskan komitmen Kemendikdasmen untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan inklusif. Salah satu program unggulan kementerian, 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, dirancang untuk membangun kebiasaan positif di kalangan siswa melalui aktivitas seperti olahraga pagi, menyanyikan lagu kebangsaan, dan berdoa.
“Kami ingin memastikan bahwa pendidikan tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga membentuk karakter dan pola hidup sehat, termasuk melalui pendidikan kesehatan reproduksi,” ujar Abdul Mu’ti.
Kemendikdasmen juga telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam mengintegrasikan isu kesehatan reproduksi ke dalam kurikulum nasional yang baru.
Menteri Mu’ti menambahkan bahwa kementerian telah melakukan studi terkait kekerasan seksual di lingkungan pendidikan dan langkah-langkah pencegahannya.
“Kami menawarkan hasil studi ini kepada UNFPA sebagai referensi untuk menjajaki potensi kerja sama lebih lanjut dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap isu kesehatan reproduksi,” jelasnya.
Representative UNFPA, Hassan Mohtashami, menyampaikan apresiasi atas inisiatif Kemendikdasmen dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan sehat.
UNFPA berkomitmen untuk mendukung program-program yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa tentang pentingnya kesehatan reproduksi sejak dini.
Kolaborasi ini diharapkan dapat membantu menciptakan generasi muda yang lebih sehat, berdaya, dan bebas dari kekerasan seksual, sekaligus mendukung visi Kemendikdasmen untuk Pendidikan Bermutu untuk Semua. (R)