25 C
Medan
Kamis, Januari 16, 2025

Dua Penghargaan untuk Tim Indonesia di Ajang Bergengsi WUDC Panama

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Tangerang (buseronline.com) – Prestasi membanggakan diraih tim debat Indonesia pada ajang bergengsi World Universities Debating Championship (WUDC) 2025 yang digelar di Panama City, Panama, dari 27 Desember 2024 hingga 4 Januari 2025.

Tim Indonesia berhasil meraih dua penghargaan bergengsi, yaitu English as Foreign Language (EFL) Champion dan Boby Andika Ruitang Award sebagai EFL Finals Best Speaker.

Penghargaan Best EFL Champion diraih oleh Jennifer Marcellyn Cen dan Rachel Chen dari Universitas Bina Nusantara (BINUS). Selain itu, Jennifer Marcellyn Cen juga dinobatkan sebagai EFL Finals Best Speaker dan menerima penghargaan Boby Andika Ruitang Award.

“Selamat atas raihan prestasi di ajang WUDC di Panama. Perjuangan kalian luar biasa, mulai dari ajang talenta nasional hingga meraih penghargaan internasional yang membanggakan,” ucap Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Maria Veronica Irene Herdjiono, saat menyambut kepulangan tim di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (7/1/2025).

Irene menjelaskan bahwa Puspresnas memiliki peran penting dalam pengembangan prestasi peserta didik melalui pembinaan dan fasilitasi talenta nasional untuk bersaing di tingkat internasional.

Dua tim mewakili Indonesia dalam WUDC, yaitu Jennifer Marcellyn Cen dan Rachel Chen dari BINUS, serta Fransiska Anastasia Hutabarat dan Ramazan Bayram Sofiano dari Universitas Kristen Indonesia (UKI).

Kedua tim sebelumnya merupakan grand finalis ajang National University Debating Championship (NUDC) 2024 dan menjalani pembinaan intensif tahap I dan II oleh Puspresnas.

Pendamping tim Indonesia, Tengku Omar Azfar Haqqani dari English Speaking Union Universitas Padjajaran, mengungkapkan bahwa BINUS menjadi EFL Champion setelah mengalahkan tim dari Rosario University D (Kolombia), University of Sao Paulo A (Brasil), dan Instituto Tecnológico de Estudios Superiores Monterrey (Meksiko) di babak final.

Jennifer Marcellyn mengaku bersyukur atas pengalaman berharga yang diraih di ajang ini. “Sangat senang dan bersyukur atas prestasi ini. Terima kasih kepada Puspresnas atas dukungan yang memungkinkan kami meraih EFL Champion,” ujarnya.

Rachel Chen menambahkan bahwa tantangan terbesar adalah menghadapi 27 tim dari 13 negara dengan kemampuan bahasa Inggris yang sangat baik. “Dengan kepercayaan diri, kami akhirnya berhasil meraih penghargaan EFL Champion,” katanya.

Sebagai informasi, WUDC Panama diikuti oleh 229 tim dari 111 perguruan tinggi di 40 negara. Ajang debat terbesar di dunia ini menggunakan format British Parliamentary Debate dan menjadi wadah bagi mahasiswa dari berbagai negara untuk menunjukkan kemampuan debat terbaik mereka.

Keberhasilan tim Indonesia di WUDC 2025 membuktikan kualitas pembinaan talenta nasional sekaligus membawa kebanggaan bagi bangsa di kancah internasional. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru