Jakarta (buseronline.com) – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memanggil Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin beserta jajaran Jaksa Agung Muda ke Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
Pertemuan tersebut difokuskan pada isu pemberantasan korupsi dan penanganan perizinan ilegal yang dinilai merugikan negara serta menghambat pembangunan nasional.
Dalam pertemuan tertutup tersebut, Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Hadir pula Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana dan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Yusuf Ateh.
Presiden menegaskan komitmennya untuk memperkuat penegakan hukum, terutama dalam menangani praktik-praktik korupsi yang sering terjadi di sektor perizinan.
Ia menyebut perizinan ilegal sebagai salah satu celah yang kerap dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi maupun kelompok tertentu, sehingga berdampak signifikan pada kerugian negara.
“Perizinan ilegal tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga menghambat pembangunan nasional yang seharusnya dinikmati oleh masyarakat luas,” tegas Presiden.
Dalam arahannya, Presiden meminta kejaksaan mempercepat proses penyelidikan dan penindakan terhadap kasus-kasus perizinan ilegal.
Ia juga menekankan pentingnya memperkuat sistem pengawasan di seluruh instansi pemerintah agar proses perizinan berjalan transparan dan sesuai aturan yang berlaku.
Presiden Prabowo berharap langkah ini dapat mempersempit ruang gerak korupsi dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah. “Kita harus memastikan hukum ditegakkan secara tegas dan adil demi kepentingan bangsa,” ujarnya.
Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan, sejalan dengan visi Presiden Prabowo dalam memperkuat pemberantasan korupsi di Indonesia. (R3)