Temanggung (buseronline.com) – Kodim 0706/Temanggung memulai uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa-siswi di beberapa sekolah di Kabupaten Temanggung. Uji coba tersebut dimulai pada Senin, dan dipantau langsung oleh Komandan Kodim 0706/Temanggung, Letkol Inf Sriyono.
Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa demi mendukung kesehatan dan proses belajar mereka. Beberapa sekolah yang menjadi lokasi uji coba antara lain SDN Madureso, SDN Lungge, SDN Mudal, dan SDN Kowangan.
“Ini baru tahap uji coba, dan akan kami evaluasi setiap minggu. Fokus evaluasi adalah pada menu dan porsi makanan, apakah sudah sesuai atau perlu disesuaikan,” ujar Letkol Inf Sriyono.
Dalam pelaksanaannya, siswa PAUD, TK, dan kelas 1-3 SD mendapatkan makanan bergizi di pagi hari, sedangkan siswa kelas 4-6 SD dan SMP menerima makanan siang. Kodim 0706 telah menyiapkan 15 variasi menu yang akan disajikan secara acak untuk menghindari kebosanan siswa.
“Kami menggandeng ahli gizi untuk memastikan bahwa menu yang disajikan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. Makanan yang wajib disediakan meliputi nasi, lauk, sayur, dan buah,” tambahnya.
Pada hari pertama, menu yang disajikan terdiri dari ayam, sayur buncis, wortel, dan buah semangka. Susu juga diberikan sebagai tambahan dua kali seminggu, sesuai rekomendasi Dinas Kesehatan, tanpa kandungan pemanis buatan.
Kepala Satuan Pemenuhan Gizi (SPPG), Citra Permata, menyebutkan bahwa program ini melibatkan 17 sekolah dengan total 2.742 siswa, termasuk dari empat Kelompok Bermain, enam TK, lima SD, dan dua SMP.
Belinda Christina, seorang guru di SD Madureso, menyampaikan bahwa siswa sangat antusias dengan program ini. “Anak-anak menyukai menu yang disajikan dan menghabiskannya. Ini sangat membantu mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup,” katanya.
Salah satu siswa, Maswafi (10), juga mengungkapkan kegembiraannya. “Saya suka makanan hari ini. Rasanya enak dan bergizi,” ujarnya.
Program MBG ini diharapkan dapat berlanjut dan melibatkan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan komite sekolah untuk memastikan keberlanjutan serta dampaknya bagi kesehatan dan pembelajaran siswa. (R)
