27 C
Medan
Rabu, Januari 15, 2025

PMI Ikuti Forum Panas Ekstrem Asia Tenggara, Fokus pada Mitigasi Dampak Panas

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Singapura (buseronline.com) – Palang Merah Indonesia (PMI) turut berpartisipasi dalam Forum Panas Ekstrem Asia Tenggara pertama yang diselenggarakan oleh Global Heat Health Information Network (GHHIN) di Park Royal, Singapura, pada 7-10 Januari 2025.

Forum ini menjadi ajang diskusi strategis untuk menghadapi dampak cuaca panas ekstrem yang semakin mengancam kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Acara ini dihadiri akademisi, praktisi, pembuat kebijakan, dan lembaga kemanusiaan yang menyoroti dampak luas panas ekstrem terhadap masyarakat, seperti gangguan ketahanan pangan, kenaikan permukaan air laut, dan risiko kesehatan bagi kelompok rentan, seperti lansia, anak-anak, ibu hamil, serta pekerja sektor informal.

“Tahun 2024 menjadi tahun terpanas di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. PMI bekerja sama dengan BMKG untuk melakukan kajian dan pemetaan melalui pemodelan guna mengidentifikasi ancaman panas ekstrem,” ujar Ridwan S Carman, Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat, saat menghadiri forum tersebut.

Sebagai langkah antisipasi, PMI bersama Palang Merah Amerika (AmCross) dan USAID telah melaksanakan proyek percontohan di Surabaya, Jawa Timur, dan Medan, Sumatera Utara. Kajian awal dilakukan untuk memahami persepsi masyarakat terhadap fenomena panas ekstrem dan dampaknya.

“Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap panas ekstrem masih rendah. Banyak yang belum menyadari bahaya tersembunyi dari fenomena ini, meskipun dampaknya sangat nyata,” tambah Ridwan.

PMI juga melakukan survei kepada kepala rumah tangga, pekerja sektor informal, dan generasi muda untuk merumuskan langkah mitigasi yang tepat dan meningkatkan kesadaran akan ancaman panas ekstrem.

Forum ini memaparkan data global terkait dampak panas ekstrem. Fenomena ini telah memengaruhi lebih dari 2,42 juta pekerja di beberapa negara seperti Pakistan, Tiongkok, dan India.

Sepanjang 2000-2019, tercatat 489.000 kematian akibat panas ekstrem, sementara pada tahun 2024, sekitar 80 juta siswa di dunia terdampak langsung oleh kondisi tersebut.

Dengan keikutsertaan PMI dalam forum ini, diharapkan Indonesia dapat memperkuat langkah mitigasi nasional terhadap panas ekstrem. PMI juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat dan memberikan perlindungan kepada kelompok rentan dari ancaman yang semakin nyata ini. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru