Serang (buseronline.com) – Dalam rangka memperkuat karakter dan moral generasi muda, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) menggelar Sosialisasi Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di SDN Taman, Serang, Provinsi Banten pada Selasa.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu Masmidah Abdul Mu’ti, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, serta anggota SERUNI (Solidaritas Perempuan untuk Indonesia) Bidang 2 Pengasuhan dan Pendidikan Karakter.
Dalam kesempatan tersebut, Sugito Adiwarsito, Kepala Balai Guru Penggerak Provinsi Banten dan instruktur Senam Anak Indonesia Hebat, menjelaskan bahwa Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia dirancang untuk menjadi hal yang sederhana namun berdampak besar dalam membentuk karakter anak. “Karakter adalah kunci untuk menentukan masa depan anak-anak kita,” ujar Sugito, menekankan pentingnya gerakan ini dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Suherman, Kepala Dinas Pendidikan Kota Serang, menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Serang terus berupaya menyosialisasikan gerakan ini dengan langsung turun ke sekolah-sekolah dan memberikan bimbingan kepada para guru. “Kami ingin memastikan bahwa gerakan ini sampai kepada setiap siswa melalui guru-guru yang terlatih,” kata Suherman.
Ratnawati, Guru Pendidikan Jasmani di SDN Taman, menyatakan bahwa mereka telah mempersiapkan senam Anak Indonesia Hebat secara maksimal dengan para peserta didik. “Kami berharap kegiatan ini dapat terus dilaksanakan agar anak-anak semakin rajin berolahraga dan menjaga kesehatan,” ujarnya.
Ibu Menteri juga turut serta dalam senam bersama para siswa dan anak-anak berkesempatan memainkan permainan tradisional seperti Engklek, Boi-boian, dan Egrang Batok, yang tidak hanya melestarikan budaya tetapi juga mengajarkan pentingnya olahraga dan interaksi sosial.
Raja, siswa SDN Taman, mengungkapkan kegembiraannya bisa mengikuti kegiatan ini. “Saya senang sekali bisa bermain dengan teman-teman dan bertemu langsung dengan Ibu Menteri,” kata Raja.
Sementara itu, Nurma, orang tua murid, berharap gerakan ini dapat terus diimplementasikan tidak hanya di sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari anak-anak hingga dewasa. “Semoga kebiasaan baik ini bisa terus dibawa sampai mereka tumbuh dewasa,” harap Nurma.
Gerakan ini bertujuan untuk menanamkan kebiasaan positif pada anak-anak Indonesia, mendukung penguatan karakter bangsa, dan memberikan edukasi yang menyenangkan melalui dongeng, permainan tradisional, senam, dan lagu-lagu dari album 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. (R)