Jakarta (buseronline.com) – Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung inisiatif US Dairy Export Council (USDEC) dalam menyelenggarakan pelatihan untuk peternak sapi perah di Bogor pada Rabu (8/1/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari US Indonesia Dairy Partnership (USIDP), kolaborasi antara USDEC, Departemen Pertanian Negara Bagian New Mexico (NMDA), Universitas Negeri New Mexico (NMSU), serta mitra lokal seperti Global Dairi Alami, Cimory, dan Ultrajaya.
Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas peternak lokal dalam mengelola peternakan secara efektif dan berkelanjutan.
“Pelatihan ini tidak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan peternak, tetapi juga mendorong pertumbuhan sektor susu yang berkelanjutan. Kami ingin memastikan masa depan yang lebih baik bagi industri susu Indonesia,” ujar Jonathan Gardner, Senior Vice President USDEC.
Sebanyak 20 peternak dari Bogor dan sekitarnya berpartisipasi dalam pelatihan ini. Materi yang diberikan mencakup manajemen peternakan, kesehatan ternak, nutrisi, dan pencegahan penyakit. Peserta juga mendapatkan akses ke modul pelatihan berbasis digital untuk memudahkan pembelajaran berkelanjutan di lapangan.
“Materi pelatihan ini dirancang khusus untuk menjawab tantangan lokal, dengan mengadaptasi praktik terbaik dari pengalaman peternak di Amerika Serikat,” ungkap Robert Hagevoort, Profesor di New Mexico State University.
Direktur Kesehatan Hewan Kementan, Imron Suandy, menyampaikan bahwa pelatihan ini mendukung program nasional, termasuk Program Makanan Bergizi Gratis yang bertujuan mengatasi malnutrisi di Indonesia.
“Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bagaimana kemitraan internasional dapat memberikan manfaat langsung bagi peternak lokal. Dengan keahlian teknis dari AS dan pemahaman lokal di Indonesia, sektor susu nasional dapat menjadi lebih kompetitif dan berkelanjutan,” kata Imron.
Kolaborasi dalam program USIDP diharapkan mampu memperkuat kapasitas peternak dalam mengelola peternakan, membuka peluang pengembangan sektor susu nasional, serta mendukung ketahanan pangan Indonesia.
Kemitraan strategis ini menjadi langkah konkret dalam membangun masa depan industri susu yang berdaya saing global, sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak lokal. (R)