Jakarta (buseronline.com) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa masih banyak desa di Indonesia yang belum memiliki Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Hal ini disampaikannya dalam audiensi bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto, di Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta, Kamis.
“(Saat ini) kondisinya masih banyak desa yang tidak ada PAUD. Padahal (PAUD) merupakan pondasi pendidikan karakter seperti di banyak negara,” ujar Menteri Mu’ti.
Menanggapi hal tersebut, Mendes PDT Yandri Susanto menyebut bahwa salah satu kendala utama dalam pembangunan PAUD adalah kurangnya tenaga pendidik. “Kita bisa membangun, tapi biasanya problem-nya tidak ada SDM guru,” ungkapnya.
Sebagai solusi, kedua kementerian sepakat untuk menyusun rencana strategis yang mencakup beberapa langkah konkret.
Pertama, akan dibuat Memorandum of Understanding (MoU) yang mencakup tiga aspek utama, yaitu pendirian TK di desa, perekrutan relawan pendidikan dari kalangan muda, serta pengadaan pelatihan bagi tenaga pendidik.
Kedua, pemerintah akan melakukan revitalisasi terhadap PAUD yang sudah ada guna meningkatkan kualitas pendidikan.
Mendikdasmen menekankan bahwa peningkatan kualitas ini tidak harus selalu melalui sekolah negeri, mengingat mayoritas PAUD dikelola oleh pihak swasta.
Selain itu, kedua kementerian juga akan mensinkronisasi data PAUD di desa untuk menentukan lokasi prioritas pembangunan.
Kesepakatan ini rencananya akan diperkenalkan dalam acara bertajuk Festival Bangun Desa Bangun Pendidikan.
Mendes PDT menambahkan bahwa pembangunan desa harus mencakup sektor pendidikan agar masyarakat tidak perlu pindah ke kota untuk mendapatkan layanan pendidikan yang baik.
“Kunci pembangunan negara ada di desa. Ke depan, desa menjadi pilihan untuk berkarir dan hidup, sehingga sekolah di desa, bekerja di desa, menikah di desa, hingga meninggal di desa,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap dapat memperluas akses pendidikan usia dini di seluruh desa Indonesia dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini. (R)