
Purwokerto (buseronline.com) – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, melakukan kunjungan kerja ke Purwokerto, Kabupaten Banyumas, dalam rangka memperkuat mutu pendidikan dan mendorong konsep diferensiasi dalam pengembangan potensi siswa.
Dalam kunjungannya, Wamen Atip berdialog langsung dengan siswa dan warga sekolah di SMA Negeri 1 Purwokerto.
Dalam kesempatan tersebut, Wamen Atip menegaskan pentingnya pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada kelulusan akademik, tetapi juga pada pengembangan keunggulan individu sesuai dengan minat dan bakat siswa.
“Setiap siswa memiliki kecerdasannya masing-masing. Tidak ada siswa yang bodoh, yang ada hanya perbedaan minat, baik itu di bidang seni, sastra, penelitian, dan sebagainya. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk mengenali dan mengembangkan potensi mereka masing-masing. Itulah yang saya sebut sebagai diferensiasi,” ujar Wamen Atip di hadapan para siswa dan guru.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga rasa ingin tahu sebagai kunci kesuksesan. “Mereka yang sukses adalah mereka yang terus memelihara rasa ingin tahu dan semangat belajar,” tambahnya.
Dalam dialog tersebut, Wamen Atip juga menyinggung pentingnya peningkatan literasi di Indonesia. Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), terus berupaya memperbaiki metode pembelajaran guna meningkatkan peringkat Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA).
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Purwokerto, Siti Isbandiyah, mengapresiasi kunjungan Wamen Atip dan menyatakan bahwa pihak sekolah berkomitmen untuk membina dan mengembangkan potensi siswa baik di bidang akademik maupun non-akademik.
“Kami berupaya mencetak generasi unggul yang tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga di berbagai bidang lainnya,” ujarnya.
Sejumlah prestasi yang telah diraih sekolah ini di antaranya adalah medali emas dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) untuk mata pelajaran fisika, kimia, dan biologi.
Di bidang non-akademik, siswa SMA Negeri 1 Purwokerto juga aktif melestarikan budaya daerah seperti seni calung dan tari Lengger, serta meraih medali emas dalam cabang olahraga menembak pada Pekan Olahraga Nasional (PON).
Selain berdialog dengan siswa di SMA Negeri 1 Purwokerto, Wamen Atip juga mengunjungi SMP Negeri 2 Purwokerto untuk melaksanakan kegiatan Senam Anak Indonesia Sehat bersama siswa dan guru.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang bertujuan untuk membiasakan siswa menerapkan pola hidup sehat.
“Olahraga harus menjadi kebiasaan harian kita. Dengan bergerak, kita tidak hanya menjaga kesehatan tubuh, tetapi juga meningkatkan konsentrasi dan semangat belajar. Senam berdurasi 8 menit sudah cukup jika dilakukan secara rutin,” kata Wamen Atip.
Ia menambahkan bahwa penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat diharapkan dapat membentuk generasi yang lebih sehat dan produktif dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045.
Kunjungan kerja ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui penguatan karakter, pengembangan potensi siswa yang beragam, serta penerapan gaya hidup sehat.
Pemerintah berharap kolaborasi antara sekolah, guru, dan masyarakat dapat terus berjalan demi menciptakan generasi yang unggul dan siap menghadapi tantangan global. (R)