Tangerang Selatan (buseronline.com) – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) resmi merilis tahap awal (versi beta) portal Rumah Pendidikan.
Platform ini merupakan inovasi digital yang mengintegrasikan berbagai layanan pendidikan dalam satu ekosistem, guna meningkatkan efektivitas pembelajaran berbasis teknologi dan reformasi birokrasi pendidikan.
Peluncuran ini sejalan dengan Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, khususnya pada misi keempat tentang penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan teknologi, serta misi ketujuh yang menekankan reformasi birokrasi dan transparansi dalam sektor pendidikan.
Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kemendikdasmen RI Suharti menyampaikan bahwa Rumah Pendidikan bertujuan menyederhanakan akses layanan digital pendidikan yang selama ini tersebar di lebih dari 950 aplikasi menjadi 8 Ruang utama.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas sistem, mengurangi beban administratif bagi para pemangku kepentingan pendidikan, serta menghemat anggaran pengembangan teknologi hingga 60%.
“Dengan diintegrasikan, kita bisa menghindari tumpang tindih informasi dan layanan, serta memastikan pengguna dapat memanfaatkan layanan digital dengan lebih baik sesuai dengan kebutuhannya,” ujar Suharti.
Portal ini mengusung nilai RAMAH (Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis) dan tidak menggantikan platform lama yang telah berdampak positif, melainkan mengintegrasikannya agar lebih efisien dan mudah diakses.
Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian turut mengapresiasi peluncuran ini. Menurutnya, Rumah Pendidikan adalah platform modern, inklusif, dan partisipatif yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
“Saya kagum melihat betapa inklusifnya platform ini. Semoga bisa terus berkelanjutan karena ini merupakan inisiatif yang sangat baik,” ungkap Hetifah.
Pusdatin merancang Cetak Biru Transformasi Digital Pendidikan dalam tiga fase:
1. Tahun 2025: Integrasi layanan menjadi portal informasi utama yang berfokus pada Ruang GTK, Murid, Sekolah, dan Bahasa.
2. Tahun 2026-2027: Penguatan ekosistem digital melalui interoperabilitas data dan teknologi API untuk mendukung kolaborasi.
3. Tahun 2028-2029: Implementasi layanan penuh, termasuk otomatisasi dokumen administratif dan layanan berbasis personalisasi.
Kepala Pusdatin, Yudhistira Nugraha, menegaskan bahwa Rumah Pendidikan akan terus dikembangkan untuk meningkatkan kualitas layanan digital, infrastruktur, serta kolaborasi antar direktorat di Kemendikdasmen.
“Ini hanyalah awal, penyempurnaan akan terus dilakukan dalam beberapa tahun ke depan untuk memastikan manfaat optimal bagi seluruh pelaku pendidikan,” kata Yudhistira.
Portal Rumah Pendidikan versi Beta saat ini dapat diakses melalui rumah.pendidikan.go.id atau diunduh melalui aplikasi Android di Play Store. Sementara itu, versi iOS masih dalam tahap pengembangan dan akan segera tersedia di App Store.
Platform ini memberikan sejumlah manfaat bagi ekosistem pendidikan, antara lain:
Kemudahan akses layanan: Guru, kepala sekolah, dan dinas pendidikan tidak perlu lagi mengakses berbagai aplikasi berbeda.
Efisiensi anggaran: Konsolidasi sistem digital dapat menghemat hingga 60% biaya pengembangan teknologi pendidikan.
Kolaborasi lintas pemangku kepentingan: Rumah Pendidikan membuka peluang bagi guru, kepala sekolah, mitra teknologi, dan masyarakat untuk berkontribusi dalam pengembangan pendidikan digital.
Sebagai langkah awal menuju Indonesia Emas 2045, Rumah Pendidikan diharapkan menjadi platform utama yang menghubungkan seluruh aktor pendidikan dalam satu ekosistem digital yang terintegrasi.
“Kami dari Komisi X DPR RI akan terus mengawal dan mendukung pengembangan Rumah Pendidikan agar semakin RAMAH dan bermanfaat bagi semua,” tutup Hetifah. (R)