27 C
Medan
Senin, Januari 27, 2025

Kementan Perkuat Program Makan Bergizi Gratis Lewat Peningkatan Produktivitas Peternakan Lokal

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Bogor (buseronline.com) – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi protein hewani guna mendukung keberlangsungan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, menegaskan bahwa pihaknya telah menyusun berbagai strategi untuk memastikan ketersediaan daging, susu, dan telur yang berkualitas.

“Sesuai arahan Presiden Prabowo, program Makan Bergizi Gratis menjadi prioritas utama. Kementan telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mendukung ketersediaan produk peternakan yang cukup dan berkualitas agar program ini dapat berjalan dengan optimal,” ujar Agung dalam Food and Agriculture Summit IV yang diselenggarakan oleh Himpunan Alumni IPB di Bogor, Kamis.

Agung menjelaskan sejumlah langkah yang telah dilakukan Kementan untuk meningkatkan produktivitas peternak lokal. Langkah-langkah tersebut meliputi penyediaan bibit unggul, pakan berkualitas, dan optimalisasi reproduksi. Selain itu, perluasan lahan peternakan melalui program ekstensifikasi dengan melibatkan peternak rakyat juga menjadi fokus utama.

“Kami juga membangun kemitraan strategis dengan berbagai pihak, termasuk pengusaha, koperasi, dan lembaga penelitian untuk memperkuat sektor peternakan nasional,” tambahnya.

Lebih lanjut, Agung menyoroti pentingnya pemangkasan rantai pasok dalam distribusi produk peternakan. Menurutnya, langkah ini dapat membantu menstabilkan harga dan memastikan produk tetap terjangkau bagi masyarakat.

“Peternak rakyat di sekitar satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) dapat langsung menyuplai daging ayam, telur, susu, dan daging sapi ke dapur-dapur umum, sehingga distribusi lebih efisien dan harga lebih stabil,” jelasnya.

Agung juga berharap program MBG tidak hanya berdampak pada perbaikan gizi masyarakat, tetapi juga membuka peluang bagi peternak untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Kami ingin program ini tidak hanya meningkatkan konsumsi gizi masyarakat, tetapi juga menjadi peluang ekonomi bagi peternak lokal,” ujarnya.

Sebagai langkah konkret dalam memastikan kualitas produk peternakan, Kementan juga memperbanyak Rumah Potong Hewan (RPH) yang telah bersertifikasi Nomor Kontrol Veteriner (NKV), sehingga produk yang dihasilkan aman dan halal untuk dikonsumsi masyarakat.

“Kami terus memperluas fasilitas RPH unggas dan tempat pengumpulan telur yang telah terjamin keamanannya melalui sertifikasi NKV. Untuk susu dan daging sapi, kami mendorong percepatan produksi melalui investasi mitra peternakan,” pungkas Agung. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru