26 C
Medan
Jumat, Januari 31, 2025

KKN KI dan PKM KI Angkatan ke-12: Mendikdasmen Apresiasi Proyek Kemanusiaan Pendidikan

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Kuala Lumpur (buseronline.com) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu`ti, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Kemitraan Internasional (KKN KI) dan Program Kreativitas Mahasiswa Kemitraan Internasional (PKM KI) yang diinisiasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA).

Dalam acara yang digelar di Kuala Lumpur pada Minggu, Menteri Mu`ti menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari inisiatif Pendidikan Bermutu untuk Semua, yang bertujuan memberikan akses pendidikan inklusif kepada anak-anak migran di Malaysia, mulai dari Kuala Lumpur, Penang, Johor, Sabah, hingga Kuching Sarawak.

“Pendidikan adalah hak bagi semua. Layanan pendidikan yang bermutu dan merata harus menjadi fondasi agar anak-anak migran, tanpa memandang latar belakang dan status sosialnya, memiliki kesempatan untuk menjadi generasi unggul,” ujar Menteri Mu`ti.

Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Pauddasmen), Gogot Suharwoto.

Menteri Mu`ti juga mengapresiasi dedikasi guru Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) yang terus berjuang memberikan pendidikan bagi anak-anak migran.

“Kami akan terus mendorong peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan guru. Pendekatan partisipatif juga akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Sanggar Belajar (SB),” tambahnya.

Duta Besar RI untuk Malaysia, Indra Hermono, menegaskan bahwa program KKN KI dan PKM KI menjadi bukti nyata upaya memberikan hak pendidikan yang setara bagi seluruh anak bangsa.

“Program ini luar biasa karena memastikan keberlanjutan pendidikan berbasis proyek kemanusiaan internasional. Dengan adanya mahasiswa relawan dari PTMA, kita bisa mengantarkan anak-anak emas menjadi generasi masa depan bangsa,” ujar Dubes Indra Hermono.

Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Malaysia, M Firdaus, menyampaikan apresiasi terhadap mahasiswa dan dosen dari berbagai PTMA yang berkontribusi dalam program ini.

“Anak-anak migran di Sanggar Belajar memiliki keterbatasan, tetapi mereka tetap bersemangat dan bercita-cita tinggi. Kehadiran mahasiswa PTMA sebagai relawan pendidikan sangat berarti bagi mereka,” ungkap Firdaus.

Sofyan Anif, perwakilan dari 9 Rektor PTMA sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Universitas Muhammadiyah Madiun (UMMAD), menekankan bahwa KKN KI dan PKM KI bukan sekadar program sosial, tetapi juga membuka kesempatan bagi mahasiswa dan dosen PTMA untuk mendapatkan pengalaman internasional.

“Melalui program ini, mahasiswa dan dosen PTMA dapat mengasah wawasan global dan berkontribusi dalam penyelesaian masalah internasional,” jelas Sofyan Anif.

Pada Angkatan ke-12, program ini diikuti oleh 60 mahasiswa dari 9 PTMA, yang terpilih dari 250 pelamar setelah melewati seleksi ketat. Selain itu, 19 dosen dari berbagai PTMA di Indonesia juga turut serta dalam PKM KI PTMA.

Hingga kini, program ini telah melibatkan 615 mahasiswa dan 190 dosen dari lebih dari 50 PTMA, yang secara intensif mendampingi anak-anak migran di 48 Sanggar Belajar (SB) di Malaysia selama 30 hari.

Dengan keberlanjutan program ini, diharapkan semakin banyak anak-anak migran yang mendapatkan akses pendidikan berkualitas, serta semakin banyak mahasiswa dan dosen yang memiliki pengalaman dalam proyek kemanusiaan berskala internasional. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru