27 C
Medan
Senin, Februari 3, 2025

Inovasi Mahasiswa Unsil: Tekan Hipertensi Melalui Program Kemasyarakatan

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Kota Banjar (buseronline.com) – Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Siliwangi (Unsil) melalui Praktik Belajar Lapangan (PBL) meluncurkan program inovatif “Kontrol Hipertensi dengan Mentimun dan Seledri” (Toro Menari) guna membantu masyarakat mengendalikan tekanan darah tinggi secara alami.

Program ini resmi diperkenalkan dalam acara yang digelar di Kantor Lembaga Desa Dusun Cigadung, Desa Karyamukti, Kota Banjar, pada Kamis.

Kegiatan ini dihadiri oleh aparat desa, tenaga kesehatan, serta perwakilan kelompok masyarakat, yang antusias menyambut solusi kesehatan berbasis bahan alami tersebut.

Dalam program ini, mahasiswa memberikan edukasi tentang pola makan sehat serta manfaat mentimun dan seledri dalam menurunkan tekanan darah tinggi.

Selain itu, mereka juga memperkenalkan minuman sari mentimun dan jus seledri yang dikembangkan oleh kelompok Aquilavigor sebagai alternatif alami dalam mengontrol hipertensi.

Untuk memastikan keberlanjutan program, masyarakat didorong untuk menanam mentimun dan seledri di rumah masing-masing.

Sebagai bentuk dukungan, mahasiswa mendistribusikan bibit tanaman secara langsung kepada warga, sehingga mereka dapat memanfaatkan hasil panen untuk konsumsi sehari-hari.

Dosen pembimbing lapangan, Andy Muharry, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa dalam membantu masyarakat menjaga kesehatan dengan cara yang mudah dan berkelanjutan.

“Hipertensi memang tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi bisa dicegah dan dikendalikan dengan pola konsumsi sehat, pembatasan natrium, serta aktivitas fisik rutin. Melalui program ini, mahasiswa memperkenalkan alternatif alami yang mudah diterapkan oleh masyarakat,” jelasnya.

Kepala Desa Karyamukti, Fikri Aditya, mengapresiasi langkah mahasiswa Unsil dalam menangani masalah kesehatan yang cukup banyak dialami warga di wilayahnya.

“Saya tidak menyangka bahwa hipertensi menjadi salah satu masalah kesehatan utama di desa ini. Terima kasih kepada mahasiswa Unsil yang telah membantu memberikan solusi praktis bagi masyarakat kami,” ungkapnya.

Program Toro Menari juga melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mendukung proses budidaya mentimun dan seledri secara berkelanjutan.

Peluncuran program ini ditutup dengan senam hipertensi, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya olahraga dalam menjaga tekanan darah.

Acara kemudian diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama oleh Kepala Desa Karyamukti sebagai bentuk dukungan terhadap keberlanjutan program.

Melalui inovasi ini, mahasiswa Unsil berharap masyarakat dapat lebih peduli terhadap gaya hidup sehat dan menerapkan solusi alami dalam mencegah serta mengendalikan hipertensi. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru