Jakarta (buseronline.com) – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menegaskan komitmen Kementerian Keuangan untuk mengefisienkan anggaran negara sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara.
Hal ini disampaikan dalam acara Dialog Kemenkeu Satu yang digelar di Magelang, Jawa Tengah, pada Senin.
Wamenkeu Suahasil menyampaikan bahwa tahun 2025 membawa dinamika baru dalam pemerintahan dengan prioritas-prioritas yang berbeda.
“Kita memasuki tahun 2025 dengan pemerintahan baru, dengan setting baru, dengan prioritas-prioritas baru dari Bapak Presiden dan Wakil Presiden. Ini adalah dinamika yang wajar, dan kita akan menyesuaikan diri,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Suahasil menyoroti Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, yang mengharuskan seluruh kementerian dan lembaga untuk mengefisienkan anggaran negara.
Presiden menilai ada potensi efisiensi dalam belanja negara dan meminta pihak-pihak terkait untuk melakukan tinjauan mendalam terhadap pengeluaran negara yang perlu disesuaikan.
“Presiden melihat ada potensi efisiensi dalam belanja negara dan beliau yakin ada yang bisa diefisienkan. Beliau meminta kita untuk duduk bersama meninjau lebih dalam, dan dari sana kita bisa melihat belanja-belanja yang perlu disesuaikan,” jelas Wamenkeu Suahasil.
Namun, Suahasil menegaskan bahwa efisiensi anggaran bukan berarti mengurangi kualitas kinerja.
Efisiensi harus dijalankan dengan menata kembali proses kerja agar lebih efektif, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi.
Kementerian Keuangan sudah memiliki berbagai sistem seperti SPAN di Ditjen Perbendaharaan, Ceisa di Ditjen Bea Cukai, dan Coretax di Ditjen Pajak, yang akan membantu menjalankan efisiensi tanpa mengurangi kualitas layanan.
“Transformasi ini tidak lepas dari pemanfaatan teknologi. Kita harus terus beradaptasi dengan sistem yang semakin canggih agar pekerjaan tetap berjalan optimal dengan jumlah sumber daya yang lebih efisien,” tambahnya.
Dalam menghadapi kebijakan efisiensi anggaran, Wamenkeu Suahasil meminta seluruh jajaran Kemenkeu untuk meninjau kembali program-program kerja agar tetap sesuai dengan prioritas nasional.
“Tugas kita adalah meneliti kembali output yang kita hasilkan, memilah mana yang prioritas dan mana yang masih bisa diefisienkan,” tegasnya.
Wamenkeu Suahasil juga menegaskan bahwa efisiensi ini tidak akan mengurangi layanan yang berdampak luas bagi masyarakat.
“Kalau ada kegiatan yang memang penting, seperti patroli di laut, ya harus tetap berjalan. Tapi kalau bisa dilakukan dengan lebih efisien, kita cari caranya,” jelasnya, seraya menambahkan bahwa pengeluaran yang tidak esensial harus disesuaikan, seperti rapat yang bisa dilakukan secara daring dan perjalanan dinas yang bisa dikurangi.
Di akhir sambutannya, Wamenkeu Suahasil menegaskan bahwa Kemenkeu harus menjadi contoh dalam menjalankan efisiensi anggaran secara efektif.
“Kita ingin Kemenkeu tetap menjadi institusi yang dihormati. Efisiensi bukan sekadar pemotongan anggaran, tetapi bagaimana kita bekerja lebih cerdas, lebih strategis, dan lebih bertanggung jawab,” pungkasnya. (R)