![](https://buseronline.com/wp-content/uploads/2024/11/natal.jpeg)
Canberra (buseronline.com) – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin melakukan kunjungan kerja ke Australia pada 3-4 Februari 2025 di Canberra untuk memperkuat kerja sama di sektor kesehatan antara kedua negara.
Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya untuk mempercepat transformasi sistem kesehatan Indonesia, dengan fokus pada pengembangan tenaga medis, inovasi penelitian, serta standarisasi layanan kesehatan.
Menkes RI bertemu dengan sejumlah pemangku kepentingan penting di Australia, antara lain Menteri Kesehatan Australia, Mark Butler, Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, serta Dubes Global Health Australia, Lucas de Toca.
Ia juga berdialog dengan akademisi dari Flinders University dan Australian National University (ANU), serta bertemu dengan diaspora kesehatan Indonesia yang ada di Canberra, didampingi oleh Dubes Siswo Pramono, Duta Besar LBBP RI untuk Australia dan Vanuatu.
“Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk menyampaikan apresiasi kami atas dukungan Australia terhadap transformasi sektor kesehatan Indonesia, dan untuk memastikan bahwa kerja sama bilateral ini terus berjalan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan,” ujar Budi Gunadi Sadikin.
Salah satu fokus utama pertemuan ini adalah penguatan pendidikan dan pelatihan tenaga medis Indonesia di Australia.
Menkes RI menekankan pentingnya peluang fellowship bagi dokter spesialis dan transfer pengetahuan bagi perawat, serta standarisasi keperawatan antara Indonesia dan Australia guna meningkatkan kualitas tenaga medis Indonesia agar bisa bersaing secara global.
Dalam hal ini, Menkes RI menyarankan model kerja sama pendidikan perawat Indonesia dan Jerman untuk dapat dipertimbangkan di Australia.
Menkes juga melakukan kunjungan ke Calvary Bruce Private Hospital untuk melihat inovasi dalam teknologi kesehatan, seperti penggunaan bedah robotik dan layanan ortopedi canggih.
Selain itu, ia meninjau John Curtin School of Medical Research di ANU untuk membahas kemungkinan kerja sama dalam bidang penelitian genomik, imunologi, dan pengembangan vaksin.
“Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat memperkuat sistem kesehatan Indonesia yang berbasis riset dan teknologi mutakhir. Kami ingin membuka akses bagi inovasi yang bermanfaat langsung untuk masyarakat Indonesia,” tambah Budi Gunadi Sadikin.
Dalam pertemuan dengan Menteri Kesehatan Australia dan Menteri Luar Negeri Australia, Menkes RI juga membahas penyusunan strategi kerja sama kesehatan Indonesia-Australia 2025-2033.
Kedua negara sepakat untuk memperkuat ketahanan kesehatan kawasan, termasuk mendukung ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED) dan transisi Indonesia ke Wilayah Pasifik Barat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO WPRO).
Kedua pihak juga sepakat untuk menindaklanjuti MoU di bidang kesehatan dengan menyusun Joint Action Plan.
Dalam pertemuan lainnya dengan Hon. Warren Entsch MP, dari TB Caucus, dibahas langkah percepatan eliminasi Tuberkulosis (TB) di Indonesia, dengan mengedepankan inovasi diagnostik dan pengobatan berbasis riset terbaru.
Australia selama lima tahun terakhir telah berkontribusi signifikan dalam penguatan sistem kesehatan Indonesia melalui pendekatan one-health, penanganan COVID-19, serta penguatan layanan kesehatan primer, ketahanan kesehatan, dan pemanfaatan teknologi kesehatan.
Ke depan, Australia juga berencana memberikan hibah baru untuk program SEHAT pada periode 2025-2033, yang akan difokuskan pada penguatan layanan kesehatan primer, pencegahan stunting, dan respons darurat kesehatan, sebagai bagian dari komitmen kerja sama bilateral kedua negara.
Kunjungan ini diharapkan dapat mempercepat reformasi sistem kesehatan Indonesia sekaligus mempererat hubungan bilateral Indonesia-Australia di sektor kesehatan. (R)