27 C
Medan
Selasa, Februari 11, 2025

Membangun Peradaban Melalui Sinergi Penguatan Literasi

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Literasi memegang peran penting dalam membangun peradaban, meningkatkan kualitas hidup, dan membuka peluang masa depan.

Kesadaran akan pentingnya budaya baca menjadi fokus utama dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan Tahun 2025, yang menekankan perlunya sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam memperkuat literasi di Indonesia.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, dalam sambutannya menegaskan bahwa membaca adalah fondasi utama dalam membangun peradaban bangsa.

“Peradaban suatu bangsa dan gerakan membangun peradaban pondasinya adalah membaca,” ujar Abdul Mu’ti di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, kebiasaan membaca merupakan ciri khas bangsa yang maju dan berdaya saing. Literasi tidak hanya meningkatkan pemahaman dunia secara lebih kritis, tetapi juga membuka akses terhadap peluang kerja yang lebih baik dan menjadi sarana berbagi ilmu serta menciptakan perubahan positif di masyarakat.

Dalam forum Rakornas tersebut, Menteri Mu’ti menekankan bahwa literasi tidak hanya sebatas melek aksara, tetapi juga mencakup kemampuan memahami dan menganalisis informasi.

Oleh karena itu, peningkatan budaya baca harus diiringi dengan ketersediaan bahan bacaan berkualitas yang dapat merangsang minat masyarakat untuk membaca.

“Ketersediaan bahan bacaan akan mendorong dan bersinergi dengan minat serta semangat membaca,” tuturnya.

Selain membaca, tradisi menulis juga menjadi faktor penting dalam membangun ekosistem literasi.

Menteri Mu’ti menegaskan bahwa tanpa adanya tulisan yang berkualitas, tidak akan ada bahan bacaan yang mampu memberikan wawasan luas serta menginspirasi masyarakat.

“Tulisan yang dihasilkan harus memiliki makna, mampu mencerahkan, menggerakkan, dan menginspirasi pembaca untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” jelasnya.

Untuk memperkuat budaya literasi, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi non-pemerintah, sektor swasta, serta komunitas literasi.

Sinergi ini bertujuan menciptakan program literasi yang inovatif dan inklusif sehingga minat baca generasi muda dapat berkembang secara optimal.

“Kemendikdasmen membuka keterlibatan dan partisipasi masyarakat agar upaya literasi ini menjadi kerja sama kemitraan yang lebih luas,” tambahnya.

Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2025 diselenggarakan sebagai bagian dari Rencana Strategis (Renstra) Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan integrasi berbagai kebijakan literasi, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan guna menciptakan perencanaan literasi yang lebih partisipatif.

Rakornas ini juga menjadi wadah konsolidasi, harmonisasi, dan sinkronisasi program literasi nasional.

Dengan mekanisme bottom-up dan top-down planning, diharapkan kerja sama antara Perpustakaan Nasional dengan berbagai pihak dapat menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat terkait literasi.

Mengusung tema “Sinergi Membangun Budaya Baca dan Kecakapan Literasi untuk Negeri,” Rakornas ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem literasi di Indonesia dan memastikan budaya baca menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.

“Seberapapun dana yang kita miliki, tidak akan berguna jika kita tidak bersinergi dengan masyarakat. Kita harus membuka diri dan melakukan berbagai langkah strategis agar budaya baca dapat tumbuh dengan baik,” tutup Menteri Mu’ti. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru