![](https://buseronline.com/wp-content/uploads/2024/11/natal.jpeg)
Jakarta (buseronline.com) – Pemerintah Arab Saudi saat ini sedang melakukan transformasi digital besar-besaran dalam bidang haji dan umrah.
Menanggapi perubahan ini, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama Hilman Latief mengingatkan agar jemaah umrah dan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) menyikapinya dengan bijak.
“Regulasi terus berkembang, masa berlaku visa sudah mulai diperpanjang, kebijakan haji juga mengalami perubahan. Oleh karena itu, perlu ada perlindungan bagi jemaah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Hilman dalam pembukaan Garuda Umrah Travel Fair (GUTF) 2025 di Jakarta, Jumat.
Sebagai langkah konkret, Kementerian Agama berencana menstandarisasi kebijakan asuransi perjalanan umrah guna menjamin layanan kesehatan bagi jemaah.
Hilman menekankan bahwa setiap penyelenggara travel harus berkomitmen menyediakan asuransi bagi jemaah umrah.
“Jemaah yang sakit harus diperhatikan. Jangan sampai mereka ditinggalkan di Arab Saudi tanpa layanan kesehatan yang jelas,” tegasnya, seperti dilansir dari Web Kemenag.
Ibadah umrah semakin diminati masyarakat Indonesia, termasuk dari kalangan menengah yang tinggal di desa-desa, kelompok pengajian, dan majelis ta’lim. Oleh karena itu, Hilman menegaskan pentingnya memastikan perlindungan dan pelayanan terbaik bagi calon jemaah.
Ia juga kembali mengingatkan tentang konsep “5 Pasti Umrah” yang telah dicanangkan Kementerian Agama, yaitu:
1. Pastikan travel umrah berizin.
2. Pastikan jadwal keberangkatan.
3. Pastikan tiket penerbangan.
4. Pastikan akomodasi hotel.
5. Pastikan visa resmi.
“Konsep ini terus kami sosialisasikan agar masyarakat lebih waspada. Masih ada travel yang tidak memiliki izin atau tidak dapat memenuhi komitmennya kepada jemaah,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia, Ade R Susandy menyampaikan bahwa Garuda Umrah Travel Fair 2025 digelar untuk memfasilitasi masyarakat yang ingin melaksanakan ibadah umrah.
“Jumlah jemaah umrah terus meningkat. Selain karena Indonesia memiliki populasi muslim terbesar di dunia, antrean haji juga masih panjang. Sehingga, umrah menjadi alternatif sebelum melaksanakan ibadah haji,” jelasnya.
Untuk tahun 2025, Garuda Indonesia telah menyiapkan 34.000 kursi bagi jemaah umrah guna memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Dengan adanya transformasi digital dalam penyelenggaraan haji dan umrah, serta regulasi yang terus berkembang, diharapkan jemaah semakin selektif dalam memilih travel dan lebih terlindungi selama perjalanan ibadah mereka. (R)