29 C
Medan
Minggu, Februari 23, 2025

Pertamina Konversi Gas Suar Kilang Jadi Listrik, Wujudkan Energi Bersih

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menandatangani Head of Agreement (HOA) untuk mengembangkan proyek Flare Gas to Power.

Inisiatif ini bertujuan mengubah gas buang dari kilang menjadi energi listrik, sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh CEO Pertamina NRE, John Anis, dan Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, di Grha Pertamina, Jakarta, Rabu. Secara bersamaan, project expose juga digelar di Kilang Balongan, lokasi utama implementasi proyek ini.

CEO Pertamina NRE, John Anis, menegaskan bahwa proyek Flare Gas to Power adalah langkah strategis dalam transisi energi bersih.

Teknologi ini menangkap gas suar (flare gas) yang biasanya dibakar di udara, lalu mengolahnya menjadi energi listrik untuk operasional kilang atau jaringan listrik.

“Inisiatif ini sejalan dengan visi Pertamina dalam mengoptimalkan sumber daya energi sekaligus mengurangi emisi karbon secara signifikan,” ujar John.

Secara teknis, gas buang ditangkap dan dimurnikan sebelum dialirkan ke turbin gas atau mesin pembangkit listrik.

Proses ini meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi dampak lingkungan dari emisi gas rumah kaca.

Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, mengungkapkan bahwa proyek ini berpotensi memberikan dampak besar dalam efisiensi operasional dan pengurangan emisi karbon.

“Melalui proyek ini, KPI dapat mengurangi emisi CO₂ hingga 80 ribu ton per tahun, menghemat konsumsi gas boiler lebih dari 2,5 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day), serta menghemat biaya bahan bakar lebih dari 9 juta USD per tahun,” jelas Taufik.

Menurutnya, kolaborasi antara KPI dan Pertamina NRE merupakan contoh nyata bagaimana inovasi energi bersih dapat diimplementasikan secara efektif.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa proyek ini adalah hasil sinergi antar subholding Pertamina yang membawa manfaat bagi lingkungan dan bisnis.

“Pertamina optimistis proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan menuju energi bersih dan berkelanjutan,” kata Fadjar.

Sebagai pemimpin transisi energi, Pertamina terus mendorong inovasi yang berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG).

Langkah ini semakin memperkuat komitmen perusahaan dalam mencapai Net Zero Emission 2060 melalui solusi energi ramah lingkungan.

Dengan proyek Flare Gas to Power, Pertamina menunjukkan bahwa transisi energi tidak hanya sekadar wacana, tetapi aksi nyata dalam mengoptimalkan sumber daya secara berkelanjutan. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru