23 C
Medan
Minggu, Februari 23, 2025

Kota Tegal Kini Punya Laboratorium Biosafety Level 2 Plus, Akses Tes TBC Lebih Mudah

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Kota Tegal (buseronline.com) – Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Klinik Paru Kota Tegal kini memiliki Laboratorium Biosafety Level 2 Plus (BSL-2+), yang diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam menjalani tes tuberkulosis (TBC).

Keberadaan laboratorium ini juga menjadi langkah strategis dalam meningkatkan layanan kesehatan di Kota Tegal.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Ina Agustina Isturini, menyampaikan bahwa pembangunan laboratorium mikrobiologi ini bertujuan memperluas akses pemeriksaan kultur dan uji kepekaan TBC.

“Dengan semakin banyak laboratorium yang tersedia, masyarakat bisa lebih mudah menjalani pemeriksaan TBC. Selain itu, keberadaan laboratorium ini juga membantu dalam mengantisipasi resistensi obat ketika pengobatan tidak berhasil,” ujar Ina dalam peresmian Laboratorium BSL-2+ secara daring, Senin.

Ina juga meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah dan Kota Tegal untuk berkoordinasi dalam mengelola jaringan rujukan pasien TBC dan memastikan tata laksana pelayanan berjalan optimal.

Selain itu, ia menekankan pentingnya alokasi anggaran pemeliharaan laboratorium serta peningkatan kapasitas tenaga medis.

Penjabat (Pj) Wali Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono, menegaskan bahwa kehadiran Laboratorium BSL-2+ merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat dalam memperkuat layanan kesehatan daerah.

Pembangunan laboratorium ini juga mendukung target 24 laboratorium serupa di Indonesia pada 2025 yang dicanangkan oleh Kemenkes RI.

Menurutnya, program ini sejalan dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI, terutama dalam upaya menurunkan kasus TBC hingga 50 persen dalam lima tahun dan meningkatkan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat.

“Kami berharap laboratorium ini dapat mempercepat upaya pencegahan dan penanggulangan TBC di Kota Tegal dan Jawa Tengah. Semua pihak harus berkolaborasi dalam menekan angka penularan dan menyelamatkan lebih banyak nyawa,” ujar Agus dalam acara peluncuran Laboratorium BSL-2+ di UPTD Klinik Paru Kota Tegal.

Agus juga mengungkapkan bahwa Kota Tegal telah menunjukkan kinerja yang baik dalam penanganan TBC, terbukti dengan berbagai penghargaan yang diterima, antara lain:

Juara I Kabupaten/Kota Terbaik dalam Pengelolaan Program TBC Tingkat Nasional Tahun 2021.

Kabupaten/Kota Terbaik dalam Upaya Penemuan Kasus TBC se-Jawa Tengah Tahun 2024.

Penghargaan dari Kemenkes RI pada 2023 sebagai Penemu Kasus TBC Tertinggi dan Pengobatan Kasus TBC Tertinggi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

“Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak, termasuk Dinas Kesehatan, UPTD Klinik Paru Masyarakat, tenaga medis, serta dukungan penuh dari Dinkes Provinsi Jawa Tengah dan Kemenkes RI,” jelas Agus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal, Zaenal Abidin, mengungkapkan bahwa pembangunan Laboratorium BSL-2+ di Kota Tegal merupakan hasil hibah renovasi dari Direktorat Jenderal Penanggulangan Penyakit (Ditjen P2) Kemenkes RI.

Renovasi laboratorium ini dilakukan melalui program Hibah Renovasi dan Retrofit, dengan total anggaran sebesar Rp7.488.999.000. Proyek ini berlangsung dalam beberapa tahap sejak 2021 dan akan rampung pada 2025.

Dengan adanya Laboratorium BSL-2+, diharapkan deteksi dini dan pengobatan TBC di Kota Tegal semakin optimal, sehingga angka kasus TBC di wilayah ini dapat terus menurun. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru