29 C
Medan
Jumat, Februari 21, 2025

Dedikasi Kader Posyandu Wonosobo: Pantang Lelah Beri Edukasi Cegah Stunting

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Wonosobo (buseronline.com) – Sri Amiyah, kader Posyandu di Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, terus berjuang dalam menangani stunting di wilayahnya.

Dengan penuh kesabaran, ia mencatat data anak dan ibu peserta posyandu, memastikan setiap anak mendapatkan perhatian gizi yang cukup.

Pada Jumat, kegiatan Posyandu yang dijalankan Sri mendapat perhatian dari Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), Pemprov Jawa Tengah, Pemkab Wonosobo, dan pihak terkait lainnya.

Mereka meninjau langsung bagaimana kader posyandu berperan dalam pencegahan stunting di tingkat desa.

Salah satu tantangan yang dihadapi Sri dan kader lainnya adalah memastikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) benar-benar dikonsumsi anak, bukan oleh orang tuanya.

“Kadang PMT yang diberikan untuk anak justru dikonsumsi oleh orang tua. Padahal, itu memang diperuntukkan bagi anak,” kata Sri.

Meski demikian, kader posyandu tetap melakukan pemantauan dan memberikan edukasi kepada orang tua. Jika ada yang mengonsumsi PMT milik anaknya, mereka diminta untuk menggantinya dengan menu serupa.

“Kami selalu mengingatkan orang tua, kalau memang ingin makan PMT, mereka harus menggantinya. Akhirnya mereka berpikir lebih baik memberikannya langsung kepada anak,” jelas Sri.

Sri menekankan bahwa program posyandu tidak hanya sebatas pemberian PMT, tetapi juga edukasi dan penyuluhan kepada orang tua mengenai pentingnya gizi seimbang bagi anak-anak mereka.

“Kalau hanya memberi PMT tanpa edukasi, nanti para ibu hanya berharap bantuan saja. Kami ingin mereka juga paham tentang pentingnya makanan bergizi,” tambahnya.

Kegiatan penanganan stunting ini didanai melalui anggaran desa dan puskesmas.

Menu PMT yang diberikan pun bervariasi, tetapi tetap mengandung protein tinggi, seperti susu dan telur.

Program ini mendapat apresiasi dari warga, salah satunya Alfiatun (30) yang rutin membawa anaknya ke Posyandu.

“Anak saya selalu dapat susu, telur, atau makanan lain seperti sate. Kalau tidak habis, baru dimakan orang tua,” katanya.

Warga lainnya, Ulfa (37), juga merasa senang dengan adanya program ini. Ia menyebut bahwa kegiatan Posyandu di desanya dilaksanakan sebulan sekali, dengan menu PMT yang berganti setiap pertemuan.

“Menu PMT selalu bergizi, seperti telur dan susu. Kegiatan posyandu sekarang lebih baik,” ungkapnya.

Dengan kerja keras para kader Posyandu seperti Sri Amiyah, diharapkan angka stunting di Wonosobo dapat terus ditekan, serta kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi bagi anak semakin meningkat. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru