26 C
Medan
Sabtu, Februari 22, 2025

Pemkab Rembang Canangkan Program Eliminasi TBC Berbasis Komunitas

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Rembang (buseronline.com) – Pemerintah Kabupaten Rembang meluncurkan Program Eliminasi TBC Komunitas untuk menekan angka penularan dan kematian akibat tuberkulosis (TBC).

Peluncuran program berlangsung di Cinematoh Cafe, Kamis, dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk kader kesehatan dan organisasi terkait.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Darmono, menegaskan bahwa eliminasi TBC membutuhkan keterlibatan banyak pihak, mulai dari masyarakat hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Pemerintah daerah berperan penting dalam deteksi dini, peningkatan kesadaran masyarakat, serta percepatan pengobatan.

“Penanganan TBC tidak bisa dilakukan sendiri. Semua pihak harus terlibat agar program ini berjalan lebih baik. Pemkab Rembang akan terus mengawal program ini agar berjalan optimal,” ujar Darmono.

Darmono mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini menempati peringkat kedua kasus TBC terbanyak di dunia setelah India.

Oleh karena itu, upaya eliminasi harus dilakukan secara maksimal agar penyebaran penyakit ini bisa ditekan.

“Dengan program ini, kami berharap eliminasi TBC bisa lebih cepat, penderita mendapatkan pengobatan yang lebih baik, serta penularan ke orang lain bisa dicegah,” tambahnya.

Ketua Yayasan Mentari Sehat Indonesia, Supriyanto, menyampaikan bahwa Program Eliminasi TBC Komunitas di Rembang sebenarnya sudah dimulai sejak 2018, namun sempat terhenti pada 2020 karena pengurangan wilayah pelaksanaan.

Kini, dengan dukungan pemerintah daerah, program ini kembali dijalankan di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

“Di tahun 2025 ini, program diintervensi kembali dengan dukungan pemerintah daerah. Harapannya, cakupan penanganan bisa lebih luas dan efektif,” jelas Supriyanto.

Sebagai langkah awal, Pemkab Rembang akan melatih kader kesehatan dan mengadakan penyuluhan tentang TBC, diikuti dengan monitoring dan evaluasi yang ketat.

“Skrining pasien TBC dan investigasi kontak akan menjadi fokus utama. Kami akan bekerja sama dengan Puskesmas untuk mendapatkan data. Sebagai motivasi, kader yang menemukan satu pasien positif akan mendapatkan insentif sebesar Rp200 ribu,” ungkapnya.

Selain insentif bagi kader kesehatan, seluruh kegiatan lapangan dalam program ini akan didanai oleh Global Fund.

Pemkab Rembang juga memastikan koordinasi erat antara kader kesehatan, Dinas Kesehatan, dan Puskesmas untuk memastikan keberhasilan program.

Dengan adanya program ini, diharapkan angka penularan TBC di Rembang dapat ditekan, serta masyarakat lebih sadar akan pentingnya deteksi dini dan pengobatan bagi penderita. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru