29 C
Medan
Jumat, Februari 21, 2025

Setwapres RI dan Pemprov Jateng Pantau Program Penurunan Stunting di Wonosobo

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Wonosobo (buseronline.com) – Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI bersama Tim Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menutup rangkaian pemantauan program percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Wonosobo, Jumat.

Kegiatan pemantauan berlangsung di Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, dengan dipimpin oleh Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Setwapres, Profesor Dr Dadan Wildan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo menyampaikan bahwa stunting masih menjadi tantangan yang harus diselesaikan bersama. Namun, praktik posyandu yang terus berjalan, termasuk di Desa Sikunang, memberikan optimisme dalam penanganan masalah ini.

“Penyelesaian stunting sangat menentukan kualitas sumber daya manusia ke depan. Kami akan terus berupaya agar penanganan stunting semakin terintegratif dan efisien,” kata One.

Ia berharap angka stunting di Wonosobo dapat terus ditekan hingga mencapai target nasional sebesar 14 persen. Kehadiran Setwapres diharapkan dapat mendorong kebijakan yang lebih terpadu dalam hal penganggaran dan pelaksanaan program.

Sementara itu, Deputi Setwapres Profesor Dr Dadan Wildan menegaskan bahwa pihaknya fokus dalam percepatan penurunan stunting di seluruh Indonesia.

Ia menjelaskan bahwa kunjungannya ke berbagai daerah bertujuan untuk menyerap informasi perkembangan program di lapangan dan mengevaluasi target yang telah dicapai.

“Kami melihat intervensi dari pemerintah daerah sudah cukup baik, dengan posyandu yang masif dalam melakukan kegiatan. Ini menjadi modal penting agar target penurunan stunting bisa tercapai,” ujar Dadan.

Setwapres, lanjutnya, akan terus melakukan pemantauan dan tindak lanjut dalam rapat koordinasi nasional mendatang.

Dalam pantauan di lokasi, kegiatan posyandu tampak ramai dengan puluhan ibu dan anak yang hadir untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Selain itu, siswa sekolah dasar juga ikut serta dalam pemeriksaan kesehatan dan edukasi mengenai anemia serta gizi seimbang.

Seorang siswi kelas VI, Zara I’anatul Maulidah mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini karena mendapatkan pengetahuan baru mengenai anemia dan stunting. “Biar tidak kena anemia, mencegah stunting, serta menyehatkan badan,” katanya.

Senada dengan itu, Aisyah Zahratul, siswa lain yang mengikuti edukasi, kini lebih memahami pentingnya konsumsi protein untuk kesehatan. “Harus sering makan telur dan ikan, biar badan lebih sehat,” ujarnya.

Menurut Dewi Yuliana, pemateri edukasi dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Wonosobo, edukasi gizi seimbang sangat penting untuk mencegah stunting dan anemia.

“Anak-anak perlu mengonsumsi makanan bergizi dengan kearifan lokal. Paling mudah, telur satu hari minimal tiga butir, bisa juga ikan, tahu, atau tempe yang lebih terjangkau,” jelas Dewi.

Kegiatan pemantauan ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menangani stunting. Dengan intervensi yang tepat dan edukasi sejak dini, diharapkan angka stunting di Wonosobo dan Indonesia secara keseluruhan dapat terus menurun. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru