25 C
Medan
Minggu, Februari 23, 2025

Di Tengah Efisiensi Anggaran, Bey Machmudin Susun Strategi Selamatkan Pariwisata

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Bandung (buseronline.com) – Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, memastikan pemerintah provinsi akan mencari solusi agar sektor pariwisata tidak terdampak terlalu besar akibat kebijakan efisiensi anggaran yang saat ini diberlakukan.

Hal itu disampaikan Bey usai menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) XII Asosiasi Pariwisata Indonesia (Asita) Jawa Barat di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Jumat.

“Kami akan duduk bersama dengan Asita dan PHRI (Perkumpulan Hotel dan Restoran Indonesia) untuk mencari solusi terbaik agar sektor pariwisata tetap berkembang,” ujar Bey.

Kebijakan efisiensi anggaran pemerintah berdampak langsung pada industri perhotelan dan restoran, yang selama ini banyak mengandalkan pendapatan dari kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah.

Dengan pembatasan perjalanan dinas, seminar, serta acara seremonial di hotel dan restoran, pemasukan sektor pariwisata diperkirakan akan mengalami penurunan. Dampaknya, retribusi dari sektor pariwisata yang masuk ke kas daerah juga berpotensi berkurang.

Namun, Bey optimistis sektor pariwisata masih memiliki potensi besar, terutama dari wisatawan mancanegara. Ia menyebut infrastruktur yang sudah ada, termasuk kereta cepat Whoosh, bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan, khususnya dari Asia Tenggara.

“Masih ada potensi dari wisatawan asing ke Jawa Barat. Whoosh ini menjadi daya tarik bagi warga di Asia Tenggara,” kata Bey.

Bey meminta para pelaku pariwisata tetap optimistis dan berupaya mencari strategi baru agar industri ini tetap tumbuh. Ia meyakini Asita memiliki pengalaman dalam mengembangkan pasar pariwisata domestik, yang terbukti dari meningkatnya jumlah wisatawan nusantara ke Jawa Barat.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah perjalanan wisatawan domestik ke Jawa Barat pada tahun 2024 mencapai 167,40 juta perjalanan, meningkat 7,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dengan tren positif tersebut, Bey berharap Musda Asita Jabar dapat menghasilkan strategi inovatif dan berkelanjutan guna menarik lebih banyak wisatawan asing, sebagai solusi menghadapi dampak efisiensi anggaran pemerintah.

“Saya berharap Asita Jabar dapat merancang strategi yang lebih kuat dan berdaya saing agar industri pariwisata tetap berkembang,” tutup Bey. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru