
Bogor (buseronline.com) – Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Puskesmas meluncurkan program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi warga yang berulang tahun.
Program ini menyasar berbagai kelompok usia, mulai dari bayi baru lahir (0 bulan), balita dan anak prasekolah (1-6 tahun), dewasa (18-59 tahun), hingga lanjut usia (>60 tahun).
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Hanafi, mengatakan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan layanan kesehatan masyarakat.
“Sasarannya semua, dari bayi hingga lansia. Selain itu, pemeriksaan kesehatan juga akan dilakukan di sekolah serta untuk kategori khusus, seperti ibu hamil,” ujar Hanafi saat meninjau PKG di Puskesmas Bogor Selatan, Senin.
Saat ini, layanan PKG masih tersedia di tingkat puskesmas. Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penyakit yang perlu penanganan lebih lanjut, pasien akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
“Untuk tahap awal, puskesmas menargetkan 30 orang diperiksa per hari. Namun, antusiasme warga sangat tinggi, sehingga jumlah peserta melebihi target. Kita tidak bisa menolak warga yang datang untuk memeriksakan kesehatannya, jadi semua tetap dilayani,” jelas Hanafi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menegaskan bahwa 25 puskesmas di Kota Bogor telah siap menjalankan program ini dengan teknologi pemeriksaan yang cukup lengkap.
“Untuk usia 18 tahun ke atas, pemeriksaan yang dilakukan mencakup pemeriksaan fisik, laboratorium, EKG, hingga skrining kanker, termasuk kanker serviks, payudara, usus, dan paru. Semua dilakukan secara terintegrasi dan komprehensif,” jelas Retno.
Selain itu, pemeriksaan juga meliputi kesehatan indera (mata, telinga), kesehatan gigi, hingga kesehatan jiwa.
Masyarakat dapat mendaftar untuk mengikuti PKG melalui beberapa metode:
1. Mengunduh aplikasi SATUSEHAT Mobile, kemudian memilih tanggal dan lokasi pemeriksaan.
2. Mendaftar melalui chatbot Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
3. Bagi yang tidak memiliki gawai atau identitas (seperti bayi baru lahir), pendaftaran dapat dilakukan oleh petugas melalui aplikasi ASIK.
“Setelah mendaftar, warga akan mendapatkan tiket notifikasi dari Kemenkes dan hanya perlu datang ke fasilitas kesehatan yang dipilih,” tambah Retno.
Dengan adanya program ini, Pemkot Bogor berharap masyarakat lebih peduli terhadap kesehatannya serta dapat melakukan deteksi dini terhadap berbagai penyakit. (R)