
Medan (buseronline.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan melaporkan penurunan jumlah kasus HIV/AIDS pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah kasus HIV/AIDS pada tahun 2023 tercatat sebanyak 1.800 kasus, sedangkan pada tahun 2024 mengalami penurunan menjadi 1.696 kasus.
Meski angka kasus menurun, Dinkes tetap menyoroti tingginya angka penularan pada kelompok Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), yang mencapai 65 persen dari temuan kasus baru.
Oleh karena itu, Dinkes mengimbau masyarakat dengan perilaku berisiko untuk segera melakukan deteksi dini guna mencegah penyebaran lebih luas.
Dinkes Medan telah menyediakan 41 puskesmas dengan layanan VCT (Voluntary Counselling and Testing), yang memungkinkan masyarakat melakukan tes HIV secara sukarela dan mendapatkan pendampingan.
“Kami mengajak masyarakat, terutama yang memiliki risiko tinggi, untuk melakukan tes HIV di 41 puskesmas yang telah memiliki layanan VCT. Dengan mengetahui status kesehatan sejak dini, pengobatan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif,” ujar Edy Yusuf, Kepala Bidang Penyakit Menular Dinkes Medan, Senin (17/2/2025).
Selain itu, sebanyak 15 puskesmas di Kota Medan telah ditetapkan sebagai pusat layanan PDP (Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan) bagi penderita HIV/AIDS. Tidak hanya di puskesmas, layanan PDP juga tersedia di 15 rumah sakit di Kota Medan.
Dinkes Medan juga menyoroti pentingnya deteksi dini bagi kelompok rentan, seperti ibu hamil, pasien tuberkulosis (TBC), dan penderita diabetes.
Pemeriksaan dini bertujuan agar mereka dapat mengetahui status kesehatannya lebih cepat dan mendapatkan penanganan yang sesuai.
“Ibu hamil, pasien TBC, dan penderita diabetes merupakan populasi yang rentan terhadap HIV/AIDS. Kami sarankan mereka melakukan pemeriksaan agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat,” tegas Edy Yusuf.
Dengan meningkatnya akses layanan kesehatan serta kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini, Dinkes berharap angka kasus HIV/AIDS di Kota Medan dapat terus ditekan.
“Kami berharap masyarakat lebih sadar akan pentingnya deteksi dini serta pencegahan penyakit ini,” pungkasnya. (R)