Jakarta (buseronline.com) – Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho meninjau pelaksanaan Operasi Keselamatan 2025 di wilayah hukum Ditlantas Polda Metro Jaya.
Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan operasi berjalan dengan baik serta meningkatkan kepatuhan pengguna jalan terhadap aturan lalu lintas.
Turut hadir dalam peninjauan ini Wakil Menteri Perhubungan Komjen Pol (Purn) Suntana serta Direktur Utama PT Jasa Raharja Rivan A Purwantono.
Menurut Irjen Pol Agus, operasi keselamatan ini bersifat preventif dan preemtif guna menekan pelanggaran serta kecelakaan lalu lintas.
Dalam kesempatan tersebut, Irjen Pol Agus mengungkapkan bahwa Polda Metro Jaya telah mengamankan hampir 100 kendaraan travel ilegal yang tidak memiliki izin resmi untuk mengangkut penumpang.
“Polda Metro Jaya sudah mengamankan hampir 100 kendaraan travel yang diduga gelap. Travel ini tidak memiliki izin resmi dan tidak ditanggung asuransi, sehingga membahayakan keselamatan penumpang,” ujar Irjen Pol Agus, Senin.
Langkah ini diambil sebagai bentuk mitigasi terhadap potensi kecelakaan, seperti yang terjadi pada KM 58 tahun lalu, di mana kecelakaan melibatkan travel ilegal dan menelan 11 korban jiwa.
Oleh karena itu, Korlantas Polri dan jajaran Ditlantas di seluruh daerah akan terus melakukan sosialisasi kepada para pengusaha angkutan agar tidak beroperasi secara ilegal, terutama saat momen mudik Lebaran.
Wakil Menteri Perhubungan Komjen Pol (Purn) Suntana menegaskan bahwa pemerintah akan hadir untuk memastikan arus mudik dan balik Lebaran nanti berjalan dengan aman.
“Kementerian Perhubungan atas nama pemerintah menyampaikan terima kasih kepada Polda Metro Jaya atas upaya mitigasi yang dilakukan. Pemerintah sangat mendukung langkah-langkah kepolisian dan instansi terkait untuk menciptakan lalu lintas yang lebih lancar, aman, dan nyaman,” ungkapnya.
Kementerian Perhubungan juga akan mendukung sepenuhnya kebijakan yang diperlukan demi kelancaran lalu lintas selama periode mudik dan balik nanti.
Dengan adanya Operasi Keselamatan 2025 ini, diharapkan tingkat kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas semakin meningkat serta risiko kecelakaan dapat ditekan secara maksimal. (R)
