
Selamat atas Pelantikan Bupati/Wakil Bupati Taput JTP-Den, Rangkul Seluruh Potensi dan Jangan Buru-Buru Lakukan Mutasi
Catatan : Bindu Hutagalung
Hari ini Kamis (20/2/2025), Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta melantik seluruh Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota produk hasil Pilkada serentak se Indonesia. Termasuk diantaranya JTP-Den di Kabupaten Tapanuli Utara.
Dengan dilantiknya JTP-Den (singkatan dari Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat dan Denni Parlindungan Lumbantoruan) maka suka tidak suka, senang tidak senang mereka berdua lah yang menjadi pemimpin baru yang sah di Kabupaten Tapanuli Utara hingga berakhir masa periode mereka sampai lima tahun mendatang.
Kita tidak perlu lagi membahas, terlebih mempertentangkan apa yang terjadi mulai proses pendaftaran calon Bupati/Wakil Bupati sampai hari H (pencoblosan di bilik suara dan sampai penghitungan suara oleh petugas KPPS) yang diwarnai adanya temuan dugaan kecurangan secara Terstruktur, Sistematis dan Massif (TSM).
Bahkan diawali sejak adanya cawe-cawe Pj Bupati dan campur tangan pihak tertentu. Ada orang berkata, hal tersebut sebagai dampak konsekuensi disharmoni antara Jokowi plus Prabowo versus Megawati akhirnya punya dampak sampai Pilgub dan Pilkada.
Tapi itulah dinamika politik yang terjadi di Indonesia (tidak hanya di Tapanuli Utara) dan dilegalkan oleh Mahkamah Konstitusi disusul pelantikan oleh Presiden, maka resmi lah Dr Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat SSi MSi – Dr Deni Lumbantoruan MEng menjadi Bupati/Wakil Taput yang sah hingga lima tahun mendatang.
Untuk itu seluruh warga Kabupaten Tapanuli Utara mengucapkan: Selamat atas pelantikan JTP-Den menjadi Bupati yang baru masa periode 2025-2030.
Syukuran dan Pertemuan
Selaku warga Tapanuli Utara dan komunitas pers yang bersifat konstruktif (membangun) dan juga pendukung JTP-Frens pada Pilkada Taput tahun 2018 kami memberi saran dan masukan positif kepada JTP-Den.
Guna mengakhiri adanya keterbelahan di tengah-tengah masyarakat dan ASN sebagai dampak Pilkada, maka langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan antara lain:
1. Melakukan acara syukuran dan pertemuan dengan segenap lapisan masyarakat umum dan ASN (undang semua lapisan). Pada setiap acara pertemuan, JTP-Den harus secara tegas berkata bahwa mereka bukanlah hanya Bupati nya marga Hutabarat, marga Lumbantoruan, marga Lumbantobing atau marga lainnya melainkan Bupati Tapanuli Utara.
2. Selalu bergandengan tangan dengan tokoh Agama (Kristen, Muslim), tokoh masyarakat, komunitas Pers, LSM dan Ormas.
3. Jangan terburu-buru untuk melakukan mutasi terhadap Pejabat/Staf Pemkab Taput. Menunggu cooling down sembari beradaptasi dengan tugas-tugas di bidang pemerintahan (karena JTP-Den sebelumnya berlatar belakang politisi dan akademisi, bukanlah dari birokrat jadi butuh waktu untuk penyesuaian tentang ruang lingkup pemerintahan).
Jangan dengarkan bisikan iblis, Tim Sukses (TS), pembisik untuk buru-buru melakukan mutasi. Berikan waktu minimal satu tahun baru lakukan mutasi, jangan ada faktor like and dislike. Posisikan dirimu selaku Pemimpin yang punya dedikasi yang tinggi. Yakinkan dirimu bahwa JTP-Den bukanlah Bupati/Wakil Bupati pendukung melainkan Bupati Tapanuli Utara. Ini salah satu strategi mempercepat rasa kondusifnya Taput.
Ada baiknya dicontoh hal-hal positif yang dilakukan oleh Dr Drs Nikson Nababan MSi (Bupati Tapanuli Utara 2014-2024) antara lain melakukan kesejukan di kalangan masyarakat (termasuk yang tidak memilihnya).
Nikson selalu memposisikan dirinya sebagai Bupati Tapanuli Utara. Tidak ada dendam politik. Tidak terburu-buru melakukan mutasi. Bahkan pejabat/staf yang diangkat Bupati Toluto, tetap dipertahankan Nikson hingga sekarang. Tidak perlu kita sebutkan satu persatu, mulai dari tingkat eselon II dan staf hingga sekarang tetap memegang jabatan strategis yang diwariskan Bupati Toluto.
Sebab mutasi itu memang bukanlah sesuatu hal terpenting untuk dilakukan secara terburu-buru, melainkan mengajak elemen masyarakat dan seluruh staf untuk bergandengan tangan untuk mengerjakan program kerja dan janji politik ketika berkampanye.
Bahkan, para ASN yang sempat “tercerai berai” sebagai dampak dendam politik sebelumnya yang dilakukan Toluto seluruhnya dikembalikan Bupati Nikson Nababan untuk menduduki posisi semula tanpa memandang pendukung atau tidak. Namun Nikson Nababan bukan “par huta-huta” (PHH) namun menunjukkan jati diri sebagai pemimpin yang ber-Perikemanusiaan” dan manusia “Pancasilais”, maka Nikson mempersatukan seluruh ASN berstatus suami istri dengan anak mereka.
Sebelumnya ada yang suaminya di mutasi ke Garoga, istri dimutasi ke Parmonangan dan anak mereka di Tarutung. Setelah Nikson menjadi Bupati Tapanuli Utara, akhirnya dipersatukan antara suami istri dan anak sehingga kembali satu “tataring” dan menghasilkan sarjana dan ada yang sudah bekerja di dalam dan luar negeri. Nikson memang tipikal manusia membangun.
Dan perlu diingat, siapa Bupati/Wakil Bupati yang sah, maka dengan sendirinya itulah yang didukung oleh seluruh staf. Sekarang JTP-Dens yang menjadi Bupati/Wakil Bupati, maka para staf pun wajib mendukung JTP-Den. Dan jika kelak untuk 5 tahun kedepan jika JTP-Den mencalonkan diri, maka yang didukung oleh para staf adalah JTP-Den juga.
Jangan ragukan itu, karena mereka harus patuh dan mendukung pimpinan mereka yakni JTP-Den. Untuk itu mari tunjukkan diri mu bahwa JTP-Den bukan lah “Parhuta-huta” yang mempunyai wawasan dangkal melainkan figur berpengalaman dan berwawasan nusantara.
4. Laksanakan program kerja, visi dan misi sesuai dengan kampanye politik pada saat Pilkada dengan melibatkan seluruh Pimpinan OPD dan staf.
5. Aktifkan kembali peran serta TP-PKK/Dharma Wanita, karena pemulihan/keharmonisan terjadi secepatnya dengan terlibatnya kaum Hawa.
6. Jalin hubungan baik dan komunikasi yang intens dengan anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dan anggota DPR RI guna melobi anggaran pembangunan ke Tapanuli Utara.
7. Ajak Perusahaan dan stakeholder lainnya untuk memberi kontribusi terhadap pembangunan yang akan dilaksanakan di Kabupaten Tapanuli Utara.
8. Kembalikan “Roh” rumah dinas seperti dimasa kepemimpinan Nikson Nababan untuk menerima tamu dan perlu dibatasi hingga pukul 22.00 WIB tidak perlu sampai pukul 02.00 dini hari.
9. Para Tim Sukses dimohon supaya mendukung pemimpin yang baru dengan bersikap lebih dewasa dan jangan merasa paling berjasa. Ingat ingat bahwa JTP-Den sekarang adalah Bupati Tapanuli Utara.
10. Kepada seluruh elemen masyarakat Taput, terkhusus pendukung 01 untuk ikut merapatkan barisan guna turut berperan serta mendukung pemimpin kita yang baru yakni JTP-Den.
Dengan terciptanya kesatuan dan persatuan dikalangan masyarakat dan ASN sehingga lebih memudahkan JTP-Den untuk membangun Kabupaten Tapanuli Utara secara keseluruhan sekaligus menunjukkan jati diri JTP-Den adalah sosok pemimpin yang mangayomi seluruh lapisan. Semoga berhasil, damai di bumi dan di sorga. Tuhan memberkati pemimpin baru Tapanuli Utara. Horas Horas Horas. (T1)