
Jakarta (buseronline.com) – Menjelang bulan suci Ramadan, pemerintah menggelar operasi pasar dan gerakan pangan murah untuk memastikan harga bahan pokok tetap stabil dan terjangkau.
Kebijakan ini merupakan hasil kesepakatan antara Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kementerian BUMN, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pangan Nasional, Satgas Pangan, serta sejumlah produsen pangan nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa operasi pasar akan difokuskan pada empat komoditas utama, yakni Minyakita, gula pasir, daging kerbau, dan bawang putih.
Pemerintah menargetkan harga komoditas tersebut berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) agar masyarakat dapat menjangkaunya dengan lebih mudah.
“Kami akan memastikan harga bahan pokok terkendali, dan saat ini harga DMO (Domestic Market Obligation) minyak goreng telah turun dari Rp13.500 menjadi Rp12.500,” ujar Mentan Amran dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Bahan Pokok Menjelang Puasa di Kementerian Pertanian, Rabu.
Mentan Amran memastikan bahwa stok sembilan komoditas bahan pokok dalam kondisi aman. Namun, ia menyoroti adanya perbedaan harga di pasar, seperti Minyakita yang seharusnya dijual dengan harga Rp15.700 per liter, tetapi di lapangan masih ditemukan dengan harga Rp17.500 per liter.
Karena itu, pemerintah meminta seluruh pengusaha dan pelaku pasar untuk mematuhi aturan HET demi menjaga kestabilan harga selama bulan Ramadan dan Lebaran.
“Kami minta seluruh kementerian dan lembaga terkait untuk mengawasi langsung jalannya operasi pasar agar masyarakat tidak terbebani harga yang melambung tinggi,” tegasnya.
Untuk memastikan kebijakan ini berjalan efektif, operasi pasar akan dilaksanakan secara masif di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah yang sering mengalami lonjakan harga seperti Indonesia bagian timur.
“Kami akan menggelar operasi pasar terbesar dan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah. Satgas Pangan juga diminta turun langsung untuk memastikan harga tetap di bawah HET,” kata Mentan Amran.
Dalam kesempatan tersebut, Mentan Amran memberikan peringatan keras kepada pengusaha yang tidak mematuhi aturan HET.
Pemerintah tidak akan ragu memberikan sanksi tegas, termasuk penyegelan dan pencabutan izin usaha bagi mereka yang terbukti menjual bahan pokok di atas HET.
“Ini adalah perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Jika ada yang melanggar, akan kami tindak tegas. Saya minta Kasatgas Pangan dan Kabaintelkam untuk mengawasi implementasi kebijakan ini,” tegasnya.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap stabilitas harga bahan pokok tetap terjaga selama Ramadan dan Lebaran 2025, sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan tenang tanpa terbebani lonjakan harga pangan. (R)