
Magelang (buseronline.com) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meninjau langsung pelaksanaan Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Kota Magelang, Jawa Tengah, Selasa.
Langkah ini diambil untuk memastikan stabilitas harga pangan menjelang Ramadan serta menjamin ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat dengan harga terjangkau.
Mentan Amran menegaskan bahwa operasi pasar ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat, terutama saat kebutuhan pangan meningkat di bulan suci Ramadan.
“Hari ini saya bersama Pak Wamentan meninjau langsung operasi pasar. Ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo agar masyarakat dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan tenang tanpa terbebani lonjakan harga pangan. Karena itu, kami bergerak cepat memastikan harga tetap stabil,” ujar Mentan Amran.
Dalam operasi pasar kali ini, pemerintah menggandeng berbagai pihak, termasuk Kementerian/Lembaga, BUMN Pangan, serta PT Pos Indonesia untuk mendistribusikan bahan pangan ke seluruh daerah. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, operasi pasar ini digelar lebih awal, yaitu satu minggu sebelum Ramadan.
“Kita lakukan lebih awal sebagai langkah antisipasi agar harga tetap terkendali. Ini juga sebagai peringatan bagi pedagang agar tidak menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Jika ada yang melanggar, pemerintah akan mengambil tindakan tegas,” kata Mentan Amran.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa ketersediaan stok pangan nasional dalam kondisi aman, sehingga tidak ada alasan bagi harga beras maupun bahan pokok lainnya untuk naik.
“Dulu harga tinggi karena alasan stok kurang. Sekarang panen naik 52 persen, dan stok beras di gudang mencapai 2 juta ton. Dengan kondisi ini, harga harus tetap stabil,” tambahnya.
Wamentan Sudaryono menambahkan bahwa operasi pasar ini bertujuan untuk mengendalikan potensi lonjakan harga yang dapat berdampak pada inflasi pangan.
“Ramadan biasanya meningkatkan konsumsi pangan, yang sering kali menyebabkan ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan. Ini bisa memicu inflasi dan mempengaruhi daya beli masyarakat. Karena itu, operasi pasar harus dilakukan secara terencana dan terkoordinasi di seluruh daerah,” jelasnya.
Operasi Pasar Pangan Murah ini berlangsung mulai 24 Februari hingga 29 Maret 2025. Pada tahap awal, operasi pasar digelar di 325 titik gerai PT Pos Indonesia, dengan 215 titik di Pulau Jawa dan 110 titik di luar Pulau Jawa. Mulai 1 Maret 2025, cakupannya akan diperluas ke seluruh Indonesia.
Direktur Utama PT Pos Indonesia, Faizal R. Djoemadi, memastikan bahwa pihaknya siap mendukung kelancaran distribusi bahan pangan melalui jaringan logistik nasional.
“Kami berkomitmen untuk membantu menjaga stabilitas harga dan memastikan bahan pokok tersedia bagi masyarakat,” ujarnya.
Dengan adanya Operasi Pasar Pangan Murah ini, diharapkan masyarakat dapat menjalani ibadah Ramadan dengan lebih nyaman tanpa kekhawatiran lonjakan harga.
Pemerintah juga akan terus memantau situasi dan mengambil tindakan tegas terhadap oknum yang mencoba memainkan harga di pasar. (R)