24.7 C
Medan
Sabtu, Maret 1, 2025

Santri dan Mahasiswa di Jateng Dilatih Keterampilan Boga dan Barista untuk Pengentasan Kemiskinan

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Semarang (buseronline.com) – Sebanyak 103 santri dan 10 mahasiswa dari berbagai pondok pesantren serta perguruan tinggi mengikuti pelatihan keterampilan usaha boga dan barista.

Pelatihan ini diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI bersama Baznas Provinsi Jawa Tengah (Jateng), bertempat di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen yang membuka acara tersebut menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan serta membuka peluang usaha bagi masyarakat, khususnya para santri.

“Pelatihan ini tidak hanya bermanfaat bagi peserta secara pribadi, tetapi juga berdampak pada pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah. Para peserta nantinya bisa membuka usaha sendiri atau bahkan menjadi pengajar di SMK dan lembaga kursus,” ujar Gus Yasin, sapaan akrabnya.

Ia juga menekankan bahwa keterampilan yang diperoleh bisa diterapkan di lingkungan pesantren, seperti mengelola konsumsi saat acara haflah.

Dengan begitu, para santri dapat lebih mandiri dan bahkan menciptakan ladang usaha bagi pondok pesantren.

Salah satu peserta, Rahmat, santri asal Kudus mengaku senang mengikuti pelatihan ini karena menambah wawasan dan meningkatkan keterampilannya di bidang memasak.

“Harapannya, ilmu yang didapat bisa dibagikan ke teman-teman di pondok agar lebih mandiri dan memiliki keterampilan wirausaha setelah lulus,” kata Rahmat.

Ia juga berharap pelatihan serupa dapat diadakan lebih rutin untuk meningkatkan kualitas masakan di pondok pesantren, baik dari segi gizi, rasa, maupun penyajian.

Sebagai bentuk dukungan konkret, Baznas Jateng memberikan bantuan modal usaha berupa oven elektrik, stand mixer, dan timbangan digital senilai Rp20 juta per penerima kepada 10 peserta terpilih.

Sementara itu, Baznas RI turut memberikan bantuan sebesar Rp200 juta untuk mendukung program pelatihan Z-Coffee.

Program ini diharapkan dapat menjadi solusi nyata bagi peningkatan keterampilan dan kemandirian ekonomi para santri, sehingga mereka mampu berkontribusi lebih luas dalam dunia usaha dan pengentasan kemiskinan. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru