24.7 C
Medan
Sabtu, Maret 1, 2025

Bareskrim Polri Gelar Kick Off Kampanye #RiseAndSpeak untuk Lawan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Dalam upaya memperkuat komitmen terhadap pemberdayaan perempuan serta perlindungan perempuan dan anak, Direktorat Perlindungan Perempuan, Anak, dan Penyandang Disabilitas serta Pencegahan Perdagangan Orang (Dit PPA & PPO) Bareskrim Polri meluncurkan kampanye nasional bertajuk #RiseAndSpeak.

Kampanye ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan berkeadilan dengan mendorong masyarakat agar berani berbicara dan melaporkan kasus kekerasan berbasis gender.

Direktur PPA & PPO Bareskrim Polri Brigjen Pol Nurul Azizah dalam sambutannya menegaskan bahwa kampanye ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Visi kami dalam kampanye #RiseAndSpeak adalah mewujudkan lingkungan yang aman dan inklusif bagi semua, terutama perempuan, anak-anak, dan kelompok rentan lainnya. Kami mendorong setiap individu untuk berani bersuara dan melaporkan setiap tindak kekerasan dan ketidakadilan,” ujar Brigjen Nurul Azizah, seperti dilansir dari laman Humas Polri.

Kampanye #RiseAndSpeak memiliki beberapa misi utama, di antaranya:

1. Edukasi Publik – Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melaporkan tindak kekerasan berbasis gender.

2. Sinergi Lintas Sektoral – Memperkuat kolaborasi antara Polri, instansi pemerintah, organisasi masyarakat, serta tokoh agama dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan.

3. Pemanfaatan Platform Digital – Mengoptimalkan media sosial dan platform digital sebagai sarana edukasi yang luas dan efektif.

4. Pemberdayaan Korban dan Pelaku Rentan – Memberikan pendampingan psikososial, rehabilitasi, serta pelatihan ekonomi bagi korban dan pelaku yang membutuhkan.

“Salah satu aspek penting dari kampanye ini adalah pemberdayaan korban dan pelaku yang rentan. Kami ingin memberikan kapasitas dan kemandirian kepada mereka melalui berbagai program rehabilitasi, pendampingan psikososial, serta pemberdayaan ekonomi,” tambah Brigjen Nurul Azizah.

Kampanye ini tidak hanya dilakukan melalui media sosial dan media konvensional, tetapi juga melibatkan kegiatan langsung di tengah masyarakat.

Salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan adalah workshop di Indramayu pada 6 Februari 2025, yang dihadiri lebih dari 200 peserta, termasuk pelajar, mahasiswa, dan perwakilan masyarakat.

Selain itu, pada Maret 2025, akan digelar kegiatan “Ngabuburite Bersama Santri Milenial”, yang mengajak para santri untuk berani bersuara melawan kekerasan dan ketidakadilan.

Kampanye ini juga menggandeng berbagai pihak, mulai dari tokoh agama, aktivis, hingga aparat penegak hukum, untuk memperluas jangkauan dan dampak gerakan ini.

Sebagai puncak dari kampanye ini, pada September 2025, Dit PPA & PPO Bareskrim Polri akan memberikan penghargaan kepada individu, komunitas, dan instansi yang aktif berkontribusi dalam upaya perlindungan perempuan dan anak.

Penghargaan ini mencakup kategori penyidik terbaik, inovasi terbaik dari Polres/Polda, serta kontribusi terbaik dalam kampanye kesetaraan gender.

“Melalui kolaborasi dan komitmen bersama, kita bisa menciptakan perubahan nyata. Mari menjadi bagian dari gerakan ini untuk membangun Indonesia yang lebih aman, inklusif, dan berkeadilan,” tutup Brigjen Nurul Azizah.

Kampanye #RiseAndSpeak menjadi langkah konkret Bareskrim Polri dalam membangun kesadaran kolektif dan aksi nyata untuk melawan kekerasan berbasis gender.

Dengan dukungan berbagai elemen masyarakat, diharapkan kampanye ini dapat memberikan dampak positif yang luas dan berkelanjutan. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru