Semarang (buseronline.com) – Provinsi Jawa Tengah terus mempertahankan posisinya sebagai lumbung pangan nasional, dengan mencatat produksi padi dan jagung terbesar kedua di Indonesia sepanjang 2024.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, produksi padi mencapai 8,89 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 5,11 juta ton beras. Sementara itu, produksi jagung mencapai 2,43 juta ton, menempatkan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan produksi terbesar kedua setelah Jawa Timur.
Dalam siaran persnya pada Senin, Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih, menjelaskan bahwa luas panen padi pada 2024 mencapai 1,55 juta hektare, mengalami penurunan 5,36 persen dibandingkan 2023.
Namun, pada periode September-Desember 2024, luas panen padi justru meningkat 34,23 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Peningkatan ini disebabkan oleh lonjakan luas tanam (standing crops) sepanjang Juni-Agustus 2024,” ungkap Endang.
Meskipun mengalami penurunan sekitar 0,19 juta ton GKG (2,12 persen) dibanding 2023, Jawa Tengah tetap menjadi provinsi dengan produksi padi terbesar kedua di Indonesia, mengungguli Jawa Barat.
Berbeda dengan padi, produksi jagung justru mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Luas panen jagung di Jawa Tengah mencapai 0,41 juta hektare, meningkat 11,13 persen dibandingkan 2023. Sejalan dengan itu, produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen mencapai 2,43 juta ton, meningkat 11,59 persen dari tahun sebelumnya.
“Produksi padi dan jagung yang tetap tinggi ini semakin mengukuhkan posisi Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional,” ujar Endang.
Dengan capaian ini, Jawa Tengah terus berperan sebagai penyangga pangan nasional dan diharapkan dapat mempertahankan serta meningkatkan produksinya di tahun mendatang. (R)