Jakarta (buseronline.com) – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu mengungkapkan bahwa ekonomi syariah di Indonesia terus mengalami pertumbuhan signifikan. Ia menilai peningkatan ini mencerminkan kemajuan pesat dalam pengembangan sektor ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air.
“Dari sisi angka, pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah cukup spektakuler, naik lebih dari 10 persen,” ujar Anggito dalam talkshow Indonesia Business Forum di Jakarta, Rabu.
Pemerintah terus menunjukkan komitmen dalam mendukung ekonomi syariah dengan membentuk Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), yang berada langsung di bawah Presiden.
“Pembentukan BPJPH dan BPKH menjadi tonggak penting bahwa pemerintah benar-benar ingin mendorong pertumbuhan ekonomi syariah,” jelasnya.
Selain itu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai sekretariat dari Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) berperan aktif dalam memfasilitasi pengembangan ekonomi syariah secara lebih inklusif.
Sebagai bentuk dukungan nyata, pemerintah telah menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), yang kini mencapai 21 persen dari total penerbitan surat berharga negara.
“Hal ini menunjukkan bahwa komitmen Kementerian Keuangan dalam pengembangan ekonomi syariah sangat kuat,” tegasnya.
Di sektor keuangan, pemerintah juga menyediakan berbagai insentif fiskal dan perpajakan, termasuk pengurangan pajak bagi individu yang membayar zakat.
“Kami ingin memberikan alternatif yang lebih luas bagi masyarakat dalam mengakses pembiayaan syariah melalui bank dan lembaga keuangan syariah,” tambahnya.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Wamenkeu Anggito optimistis ekonomi syariah Indonesia akan terus berkembang dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat.
“Dukungan terhadap ekonomi syariah ini bukan sekadar wacana, tetapi sudah menjadi langkah nyata yang terus diperkuat,” tutupnya. (R)
