26 C
Medan
Senin, Maret 10, 2025

Menag: Nilai Universal Ajaran Buddhis Perkuat Kearifan Lokal Global

Berita HariIni

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Jakarta (buseronline.com) – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menekankan pentingnya universalitas ajaran Buddhis dalam membangun kearifan lokal, baik di Indonesia maupun di tingkat global.

Hal ini disampaikannya dalam Dialog Kerukunan Umat Buddha bertajuk “Berkumpul Bersama adalah Berkah Mulia” yang digelar oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Buddha di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama (Kemenag) RI, Jakarta Pusat, Jumat.

“Universalitas ajaran Buddhis sangat penting untuk menjadi sendi-sendi kearifan lokal bangsa Indonesia dan dunia. Kerukunan antarumat beragama di Indonesia perlu kita rawat, karena tidak ada kebahagiaan tanpa kerukunan,” ujar Menag Nasaruddin.

Ia juga menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan dialog keagamaan yang bertujuan menciptakan pencerahan bagi masyarakat. “Kami mendukung seminar-seminar seperti ini yang mengajak kita semua untuk menciptakan pencerahan, baik bagi bangsa maupun tanah air,” tambahnya.

Lebih lanjut, Menag menekankan bahwa ajaran Buddha mengajarkan nilai-nilai egaliter dan kasih sayang tanpa diskriminasi. “Pribadi Sang Buddha adalah teladan bagi semua umat manusia dalam menjunjung keluhuran. Siapa pun yang membutuhkan bantuan harus dibantu, tanpa memandang agamanya,” tuturnya.

Dirjen Bimas Buddha, Supriyadi, menyebut bahwa acara ini dihadiri oleh 54 lembaga keagamaan yang tergabung dalam Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi).

“Hari ini kami mengundang berbagai komunitas umat Buddha yang memiliki potensi besar. Ada 54 lembaga keagamaan dari Permabudhi maupun Walubi yang hadir untuk berdiskusi mengenai pentingnya kerukunan,” jelasnya.

Supriyadi juga menyampaikan apresiasi kepada Menteri Agama atas pencerahan yang diberikan kepada umat Buddha Indonesia. Menurutnya, kerukunan umat beragama harus terus dikembangkan, baik di dalam negeri maupun di tingkat global.

“Kami akan terus menggaungkan pentingnya kerukunan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Kami berencana mengumpulkan para pimpinan Sangha, pimpinan lembaga agama, dan pimpinan pendidikan untuk merumuskan berbagai kegiatan yang dapat memperkuat harmoni antarumat beragama,” pungkasnya. (R)

Berita Lainnya

Berita Terbaru