Jakarta (buseronline.com) – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya Ramadan sebagai momentum untuk memperkuat empati dan kebersamaan dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkeadilan. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri salat tarawih berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Jumat.
Dalam sambutannya, Menkeu menyampaikan bahwa puasa bukan sekadar ibadah, tetapi juga perjalanan spiritual yang memberikan kesempatan bagi setiap Muslim untuk introspeksi diri.
“Puasa merupakan perjalanan religius dan spiritual bagi seorang Muslim untuk terus melihat ke dalam diri sendiri. Apakah kita sudah memanfaatkan kesempatan untuk memperbaiki diri? Apakah kita mampu meningkatkan akhlak dan semakin mendekatkan diri kepada Sang Khalik?” ujar Menkeu di hadapan jamaah.
Menkeu juga menekankan pentingnya semangat persaudaraan dalam keberagaman, yang sejalan dengan visi pemerintah dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang adil bagi seluruh masyarakat. Ia mengutip surah Al-Hujurat untuk mengingatkan bahwa perbedaan adalah karunia Allah yang seharusnya mempererat persatuan.
“Di bulan suci ini, saat kita melaksanakan salat tarawih bersama di masjid yang indah ini, kita semua duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Empati kepada sesama Muslim menjadi landasan untuk semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta (hablum minallah) sekaligus kepada sesama manusia (hablum minannas),” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Menkeu turut mengapresiasi Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Dr KH Nazaruddin Umar, yang telah mengundangnya bersama jajaran Kementerian Keuangan untuk merasakan suasana Ramadan di masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Menutup sambutannya, Menkeu berharap agar Ramadan tahun ini membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat Indonesia serta umat Muslim di dunia. (R)