Jakarta (buseronline.com) – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar melakukan kunjungan silaturahmi ke Kantor Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah pada Selasa.
Dalam pertemuan tersebut, Menag membahas berbagai isu strategis terkait pembinaan umat dan penguatan persatuan bangsa.
“Kita membahas ke depan, pembinaan umat dan warga bangsa ini supaya nanti kita bisa memiliki bangsa yang besar, kuat, dan kompetitif,” ujar Menag Nasaruddin usai pertemuan.
Menag menekankan pentingnya komunikasi rutin antara Kementerian Agama dan organisasi keagamaan guna memperkaya kebijakan yang dibuat. Ia berencana mengadakan diskusi berkala dengan berbagai pihak agar kebijakan yang dirumuskan lebih konstruktif dan inklusif.
“Kami memohon kesediaan pengurus Muhammadiyah untuk berkontribusi. Kami nanti akan melakukan rapat rutin dalam bentuk zooming untuk berbagi kebijakan yang kami rumuskan. Karena bagi kami, makin banyak kepala yang memikirkan suatu persoalan, makin konstruktif dibanding jika kami hanya sendiri,” jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, Menag juga memperkenalkan konsep Kurikulum Cinta, yang bertujuan membangun pendidikan agama berbasis kasih sayang dan persatuan. Ia menegaskan bahwa ajaran agama harus berorientasi pada nilai-nilai cinta, bukan kebencian.
“Kita ingin guru agama ke depan itu bukan mengajarkan kebencian, tapi mengajarkan cinta satu sama lain. Sebagai sesama anak cucu Adam, sebagai anak bangsa, dan sebagai bangsa yang pernah menerima penderitaan pahit dijajah oleh Belanda,” ujar Menag, yang juga merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal.
Menag menambahkan bahwa implementasi Kurikulum Cinta akan dilakukan secara bertahap melalui revisi silabus, buku ajar, dan materi pembelajaran di lembaga pendidikan agama.
“Pernyataan-pernyataan, silabus, hingga buku ajar yang menekankan kebencian atau antipati terhadap agama lain akan kita evaluasi. Ini bukan berarti menyamakan semua agama, tetapi kita ingin menciptakan solidaritas kebangsaan yang kuat melalui pendekatan agama,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menag juga menyerahkan bantuan dana secara simbolis kepada Muhammadiyah sebagai bentuk dukungan terhadap peran organisasi tersebut dalam membangun pendidikan dan kesejahteraan umat. (R)