Jakarta (buseronline.com) – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu.
Rapat ini bertujuan untuk membahas solusi komprehensif dalam penanganan dan pengelolaan sampah secara nasional.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan bahwa permasalahan sampah di berbagai daerah masih menjadi tantangan serius yang perlu segera diatasi. Presiden Prabowo pun menegaskan bahwa pengelolaan sampah harus menjadi prioritas nasional.
Menurut Menko AHY, pemerintah akan berfokus pada dua aspek utama, yaitu peningkatan kesadaran masyarakat dan penguatan infrastruktur berbasis teknologi. Edukasi mengenai pengelolaan sampah akan diperkuat sejak dini melalui kurikulum sekolah agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan.
“Tentu kita harus menghadirkan kesadaran dan kepedulian secara nasional. Oleh karenanya, pendidikan dan sosialisasi harus ditanamkan sejak usia dini hingga dewasa agar masyarakat terbiasa membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi sampah,” ujar AHY.
Selain itu, pemerintah juga akan mengembangkan infrastruktur pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir. Hal ini mencakup pengelolaan sampah di rumah tangga, industri, dan pusat-pusat komersial.
Menko AHY menyoroti pentingnya terobosan teknologi dalam mengatasi permasalahan tempat pembuangan sampah yang sudah penuh dan berdampak negatif terhadap lingkungan serta kesehatan masyarakat.
Menko AHY menegaskan bahwa pengelolaan sampah akan mengutamakan prinsip daur ulang dan pemanfaatan kembali. Beberapa metode yang akan diterapkan mencakup pemusnahan sampah, penimbunan yang lebih terkontrol, serta pengolahan sampah menjadi energi listrik.
“Sampah diharapkan bisa dihancurkan, sebagian ditimbun, tetapi selebihnya kita fokus pada daur ulang. Sampah juga bisa dikembalikan ke produsen untuk diproduksi ulang oleh komunitas tertentu, dan pembakaran sampah bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik,” jelas AHY.
Untuk memastikan implementasi kebijakan ini berjalan efektif, Presiden Prabowo telah memerintahkan pembentukan Satuan Tugas Percepatan Pengelolaan Sampah Nasional. Satgas ini akan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menerapkan kebijakan yang terintegrasi.
“Pemerintah pusat akan hadir dengan kebijakan yang bersinergi dengan pemerintah daerah. Kami ingin menghadirkan kebijakan yang komprehensif dan terintegrasi,” ujar Menko AHY.
Sebagai bagian dari strategi nasional, pemerintah juga akan meluncurkan Gerakan Nasional Indonesia Bersih dari Sampah. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta memastikan bahwa pengelolaan sampah dilakukan secara berkelanjutan.
“Bukan hanya infrastrukturnya atau teknologinya yang kita perhatikan, tetapi bagaimana masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan,” tutup Menko AHY.
Dengan strategi komprehensif ini, pemerintah berharap permasalahan sampah di Indonesia dapat tertangani secara lebih efektif dan berkelanjutan. (R3)
