Jakarta (buseronline.com) – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu menegaskan komitmen Kementerian Keuangan dalam mendukung gerakan Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (ZISWAF) agar lebih masif dan berdampak nyata.
Hal ini disampaikannya dalam Diskusi Kelompok Terarah bertema “Pajak dan ZISWAF: Kreativitas Funding dalam Islam untuk Kesejahteraan Umat”, yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Kamis.
“Kami di Kementerian Keuangan sangat mendukung upaya optimalisasi wakaf. Apapun yang bisa kita lakukan bersama, akan kita upayakan,” ujar Wamenkeu Anggito.
Wamenkeu menyoroti potensi besar dalam pemanfaatan aset-aset tidak produktif agar dapat digunakan secara lebih bermanfaat bagi masyarakat. Ia mencontohkan program 3 juta rumah yang telah diluncurkan sebelumnya dengan memanfaatkan aset tak produktif, yang memiliki keterkaitan erat dengan prinsip wakaf.
“Banyak orang yang ingin melihat peluang dalam penggunaan aset-aset tidak produktif untuk kepentingan yang lebih produktif. Inilah semangat yang ingin kita dorong dalam gerakan wakaf,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wamenkeu Anggito menekankan bahwa gerakan wakaf tidak hanya milik umat Islam, tetapi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat luas. Ia juga mengingatkan bahwa ZISWAF merupakan bagian dari ibadah, di mana pahalanya terus mengalir bagi pemberi manfaat.
“Wakaf ini bukan hanya untuk umat Islam, tetapi juga bisa dimanfaatkan secara lebih luas. Gerakan ZISWAF adalah bentuk ibadah yang akan menjadi tabungan amal di akhirat,” tambahnya.
Forum ini tidak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga mempererat hubungan antara Kementerian Keuangan, MUI, dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Diharapkan acara ini mampu mendorong kemajuan gerakan ZISWAF secara lebih menyeluruh dan efektif. (R)