Jakarta (buseronline.com) – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memanggil Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, ke Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa.
Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan laporan terkini mengenai kondisi perekonomian nasional, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta sejumlah kerja sama ekonomi internasional.
“Tadi kami menyampaikan perkembangan perekonomian dan rencana terkait kawasan ekonomi khusus. Bapak Presiden memberikan perhatian khusus terhadap kawasan ekonomi khusus di Batang,” ujar Airlangga usai pertemuan.
Airlangga menjelaskan bahwa Presiden Prabowo menyoroti kerja sama Two Countries Twin Parks antara Indonesia dan Fujian, Tiongkok, yang bertujuan mendorong investasi industri di KEK Batang dengan nilai rencana investasi mencapai Rp16 T.
“Ini merupakan tindak lanjut dari pembicaraan Bapak Presiden dengan Presiden Xi Jinping beberapa waktu lalu,” tambahnya.
Selain KEK Batang, perkembangan kawasan ekonomi khusus lain juga turut dilaporkan, seperti KEK Nongsa dan KEK Singhasari.
Di Nongsa, akan dilakukan perluasan kawasan dan direncanakan masuk beberapa pusat data.
Sementara di KEK Singhasari, King’s College sudah mulai beroperasi dan akan segera bergabung Queen Mary University sebagai bagian dari Russell Group.
Menko Airlangga juga memaparkan kondisi perekonomian nasional yang dinilainya masih kuat.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara spasial tercatat baik, inflasi hingga Februari 2025 terjaga rendah dengan core inflation yang tetap positif.
Indeks keyakinan konsumen (PMI) pada Februari berada di angka 53,6, sementara pertumbuhan kredit Januari 2025 tercatat sebesar 10,3 persen. Cadangan devisa per akhir Februari pun masih berada pada level tinggi.
Lebih lanjut, neraca perdagangan Indonesia hingga Februari 2025 mencatat surplus sebesar USD6,61 miliar, dengan nilai ekspor tertinggi mencapai USD14 miliar pada Februari.
“Jika dibandingkan dengan beberapa negara seperti Malaysia dan Chile, pertumbuhan ekonomi kita masih lebih tinggi. Inflasi kita juga termasuk yang terendah di kawasan ASEAN,” jelas Airlangga.
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo juga memberikan arahan terkait optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendorong pembiayaan di sektor produktif.
Menko Airlangga menyebutkan, akan dilakukan revisi Keputusan Presiden (Keppres) mengenai KUR dengan menambahkan Menteri Koordinator Bidang Pangan dan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat ke dalam komite KUR.
“Bapak Presiden meminta agar komite ini didorong lebih kuat untuk meningkatkan pembiayaan usaha produktif,” ujarnya.
Tak hanya itu, Airlangga juga melaporkan perkembangan kerja sama perdagangan internasional, termasuk persiapan finalisasi perjanjian kerja sama dengan Eurasian Economic Union (EAEU) yang mencakup Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan.
Selain itu, proses aksesi Indonesia ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) juga menjadi perhatian.
“Dengan bergabung ke CPTPP, kita diharapkan dapat membuka akses pasar ke Meksiko, Kanada, Peru, dan United Kingdom,” ungkap Airlangga.
Di akhir pertemuan, Menko Airlangga menyampaikan keyakinan bahwa perekonomian Indonesia akan terus tumbuh secara berkelanjutan meskipun menghadapi tantangan global. (R3)
