Medan (buseronline.com) – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr Muhammad Ildrem sukses menggelar acara Visitasi dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 10 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Provinsi Sumut.
Acara ini berlangsung di Aula Freud RSJ Prof Dr Muhammad Ildrem dan dihadiri tim Jejaring Pengampuan dari Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjn, yang menjadi pengampu RSJ Prof Dr Muhammad Ildrem.
Sejumlah pejabat turut hadir dalam acara ini, termasuk Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Direktur RS Adam Malik dr Zainal Safri MKed (PD) SpPD-KKV SpJP(K), serta perwakilan dari RSUD yang melakukan penandatanganan kerja sama.
Direktur RSJ Prof Dr Muhammad Ildrem drg Ismail Lubis menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk komitmen dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan jiwa di Sumut.
“Acara ini merupakan komitmen kami dalam memberikan layanan kesehatan jiwa yang lebih baik. Kolaborasi dengan berbagai RSUD diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” ujar drg Ismail Lubis.
Dalam acara ini, RSJ Prof Dr Muhammad Ildrem menandatangani perjanjian kerja sama dengan 10 RSUD di berbagai kabupaten/kota di Sumut, yaitu RSUD Rantau Prapat, RSUD Panyabungan, RSUD Batubara.
Kemudian, RSUD Pandan, RSUD Parapat, RSUD Tarutung, RSUD Haji Medan, RSUD Aek Kanopan, RSUD Kota Pinang dan RSUD H Abdul Manan Simatupang.
Selain itu, RS Malik juga menjalin kerja sama dengan lima RSUD lainnya, yaitu RSUD Drs H Amri Tambunan Binjai, RSUD Tanjung Pura, RSUD Sultan Sulaiman, RSUD Dr Pirngadi Medan, dan RSUD Djoelham Binjai.
Setelah penandatanganan kerja sama, dilakukan visitasi oleh tim dari RSJ Soeharto Heerdjn yang terdiri dari dr Desmiarti SpKJ MARS, dr Agung SpKJ, dan dr Suharpudianto SpKJ.
Dalam visitasi tersebut, dr Agung menekankan pentingnya kesiapan sumber daya manusia, terutama tenaga spesialis kesehatan jiwa, agar RSJ Prof Dr Muhammad Ildrem dapat menjalankan peran sebagai pengampu dengan optimal.
“Diperlukan kesiapan SDM khususnya tenaga spesialis kedokteran jiwa untuk mendukung pengampuan bidang kesehatan jiwa. Upaya ini membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak terkait,” jelas dr Agung.
Senada dengan itu, dr Suharpudianto menambahkan bahwa meskipun RSJ Prof Dr Muhammad Ildrem sudah bisa menjalankan peran sebagai pengampu, masih ada beberapa aspek yang perlu dioptimalkan.
“Secara garis besar, RSJ Prof Dr Muhammad Ildrem sudah siap untuk mengampu jejaring kesehatan jiwa. Namun, masih ada beberapa hal yang perlu dioptimalkan, yang bisa dilakukan sambil berproses,” ujarnya.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan layanan kesehatan jiwa di Sumut dapat lebih merata dan terjangkau bagi masyarakat. Implementasi dari perjanjian ini akan terus dipantau agar manfaatnya bisa segera dirasakan oleh pasien yang membutuhkan layanan kesehatan jiwa yang lebih baik. (P3)
