Semarang (buseronline.com) – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Luthfi, menerima kunjungan Delegasi Courtesy Call Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok di kantornya, Rabu malam. Kunjungan tersebut dipimpin oleh Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, dan dihadiri oleh konsultan, tujuh investor dari Kadin Tiongkok, perwakilan bank-bank Tiongkok, serta Wakil Presiden Investasi.
Luthfi menyampaikan bahwa ini merupakan kunjungan kedua Dubes Wang ke Jateng setelah sebelumnya bertemu di Cilacap. Selain itu, delegasi Tiongkok juga menghadiri peresmian Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada Kamis (20/3/2025).
“Duta besar dan delegasi hadir untuk mengeksplorasi potensi investasi di Jateng. Kami siap bekerja sama dalam berbagai sektor, mulai dari industri, perdagangan, hingga pariwisata. Dengan investasi ini, roda perekonomian di Jateng diharapkan terus berkembang,” ujar Luthfi.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Jateng menawarkan tiga proyek strategis yang diharapkan menarik investor asal Tiongkok, yaitu:
1. Pengelolaan sampah terintegrasi
2. Pembangunan rumah sakit berskala internasional
3. Pembangunan tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) di Pantai Utara (Pantura)
Luthfi menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan jaminan keamanan dan kemudahan berinvestasi bagi para investor. Ia berharap Jateng dapat berkembang pesat seperti sejumlah provinsi di Tiongkok dalam hal industrialisasi dan ekonomi.
Dubes Wang Lutong menyambut baik peluang kerja sama ini dan memastikan bahwa lebih banyak investasi dari Tiongkok akan masuk ke Jateng di masa mendatang.
“Kami telah mencapai kesepakatan, terutama terkait peresmian KEK Batang. Kami akan terus mendatangkan lebih banyak investor ke Indonesia, khususnya Jateng,” ungkap Wang.
Menurutnya, Indonesia telah menjadi salah satu tujuan investasi utama Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir, dengan ribuan proyek yang telah terealisasi. Pihaknya juga akan menyesuaikan investasi di Jateng sesuai dengan kebutuhan yang diajukan oleh pemerintah provinsi.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Sakina Rosellasari, menjelaskan bahwa Tiongkok merupakan salah satu investor terbesar di provinsi tersebut.
“Dari total investasi senilai Rp88,44 T pada 2024, sekitar 16 persen berasal dari investor Tiongkok,” ungkapnya.
Sektor utama investasi Tiongkok di Jateng pada 2024 meliputi:
Industri tekstil – 49%
Karet dan plastik – 15%
Barang dari kulit dan alas kaki – 10%
Perdagangan dan reparasi – 3%
Industri kayu – 3%
Sektor lainnya – 20%
Dengan meningkatnya kerja sama antara Jateng dan Tiongkok, diharapkan investasi terus berkembang, menciptakan lapangan kerja baru, serta memperkuat perekonomian daerah. (R)