Garut (buseronline.com) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat menggelar Operasi Pasar Bersubsidi (OPADI) di Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, pada Selasa.
Program ini bertujuan untuk menstabilkan harga bahan pokok penting (bapokting) selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1446 H.
Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Garut, Dedi Mulyadi, menyampaikan bahwa Kabupaten Garut mendapat alokasi dua kegiatan OPADI, yaitu di Kecamatan Malangbong pada hari ini dan di Kecamatan Sukaresmi pada hari berikutnya.
“Alhamdulillah, Kabupaten Garut mendapatkan alokasi dua kegiatan ini. OPADI di Kecamatan Malangbong mencakup 24 desa, dan para kepala desa turut hadir untuk memastikan distribusi yang merata,” ujar Dedi.
Ia berharap operasi pasar ini dapat membantu menekan harga bapokting menjelang Idul Fitri serta memberikan ketenangan bagi masyarakat. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Garut melalui program 4K: Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Bahan Pangan, Kelancaran Jalur Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
“Ini adalah langkah konkret yang selalu kami laksanakan di Kabupaten Garut, dan alhamdulillah sekarang mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” katanya.
Sebanyak 3.000 paket bapokting yang berisi beras, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu telah disalurkan dalam kegiatan ini.
Perwakilan Disperindag Jabar, Deni Hidayat, menjelaskan bahwa untuk tahun anggaran 2025, Kabupaten Garut mendapatkan alokasi OPADI di dua kecamatan, yakni 3.000 paket di Kecamatan Malangbong dan 1.589 paket di Kecamatan Sukaresmi, yang akan disalurkan keesokan harinya.
“Untuk tahun ini, Kabupaten Garut mendapat dua lokasi OPADI, yakni Kecamatan Malangbong dan Kecamatan Sukaresmi, dengan total 4.589 paket,” jelasnya.
Deni berharap jumlah alokasi OPADI untuk Kabupaten Garut dapat ditingkatkan di tahun-tahun mendatang agar lebih banyak masyarakat yang terbantu.
Dalam pelaksanaannya, OPADI menerapkan sistem distribusi kolektif melalui kepala desa, yang kemudian diteruskan ke RT/RW masing-masing. Cara ini diterapkan sesuai arahan Gubernur Jawa Barat untuk menghindari antrean panjang dan memastikan paket bantuan sampai langsung ke warga yang membutuhkan.
“Operasi pasar ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mengendalikan harga bahan pokok serta menghadapi hari besar nasional,” pungkas Deni.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Garut dapat memenuhi kebutuhan pokok mereka dengan harga lebih terjangkau, sehingga beban ekonomi menjelang Lebaran dapat berkurang. (R)