Medan (buseronline.com) – Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menargetkan pertumbuhan ekonomi rata-rata Sumut meningkat dari 5,03% pada 2024 menjadi 6,08% pada 2029. Target ini disampaikan dalam Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen RPJMD 2025-2029 & RKPD 2026 Sumut, yang berlangsung di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro, Medan, Kamis.
Selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Bobby juga menetapkan beberapa target utama, antara lain:
Peningkatan PDRB per kapita dari Rp73,75 juta (2024) menjadi Rp115,3 juta (2029).
Penurunan angka kemiskinan dari 7,19% (2024) menjadi 2,82% (2029).
Peningkatan indeks daya saing daerah dari 3,71 poin (2024) menjadi 3,75 poin (2029).
Peningkatan indeks modal manusia dari 0,53 poin (2025) menjadi 0,59 poin (2029).
Penurunan emisi gas rumah kaca dari 1% (2025) menjadi 18,52% (2029).
Bobby menekankan bahwa pencapaian target tersebut membutuhkan dukungan penuh dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemprov Sumut.
“Mohon ini dijabarkan dengan baik dan dijalankan dengan baik,” tegas Bobby.
Dalam RPJMD 2025-2029, Bobby mengusung visi “Kolaborasi Sumut Berkah Menuju Sumatera Utara yang Unggul, Maju, dan Berkelanjutan.” Lima misi utama yang akan dijalankan, yaitu:
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
2. Menjaga stabilitas makro ekonomi daerah.
3. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan.
4. Mengembangkan dan menata infrastruktur yang estetik dan ramah lingkungan.
5. Memperkuat ketahanan sosial dan budaya untuk membangun masyarakat yang tangguh.
Dalam acara tersebut, Bobby juga memperkenalkan enam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) sebagai strategi percepatan pembangunan Sumut:
✅ Program Unggulan Bersekolah Gratis (PUBG) – Menjamin akses pendidikan gratis bagi masyarakat.
✅ Program Berobat Gratis (PROBIS) – Menyediakan layanan kesehatan gratis bagi warga Sumut.
✅ Jaminan Kestabilan Harga Komoditi Pangan (JASKOP) – Menstabilkan harga bahan pokok.
✅ Digitalisasi Pelayanan Publik “Cepat Responsif Handal dan Solutif” (CERDAS) – Mempermudah akses layanan publik.
✅ Infrastruktur Strategis Terintegrasi (INSTANSI) – Mempercepat pembangunan infrastruktur yang terkoneksi.
✅ Perlindungan Rakyat Melalui Restorative Justice (PRESTICE) – Meningkatkan akses keadilan bagi masyarakat.
Selain enam program unggulan, Bobby juga merinci 17 program prioritas yang mencakup berbagai sektor, antara lain:
Pendidikan berkualitas berbasis keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri dan potensi lokal.
Pemberdayaan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas untuk meningkatkan peran mereka dalam pembangunan.
Penguatan layanan kesehatan terpadu di beberapa sentra kesehatan masyarakat.
Pemberantasan kemiskinan melalui perlindungan dan pemberdayaan masyarakat rentan.
Stabilitas makro ekonomi dan kesinambungan fiskal daerah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi.
Pengembangan ekonomi hijau dan biru yang ramah lingkungan.
Ketahanan pangan berbasis kearifan lokal guna meningkatkan kesejahteraan petani.
Pariwisata berbasis alam dan budaya yang melibatkan masyarakat secara aktif.
Ekonomi kreatif dan industri berbasis teknologi untuk meningkatkan daya saing daerah.
Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang lebih efisien dan transparan.
Transformasi digital dalam layanan publik dan perekonomian masyarakat.
Pembangunan infrastruktur prioritas seperti jalan, jembatan, dan irigasi guna mendukung perekonomian.
Penguatan sistem logistik dan transportasi untuk meningkatkan daya saing daerah.
Pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam secara berkelanjutan untuk mengurangi dampak perubahan iklim.
Pembangunan berbasis desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Peningkatan ketahanan sosial dan budaya guna menjaga harmoni di masyarakat.
Keamanan dan ketertiban untuk menciptakan lingkungan yang lebih kondusif.
Bobby optimistis bahwa dengan kerja sama seluruh pemangku kepentingan, target pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Sumut dapat tercapai sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah. (R)
